in ,

Bisakah Ganja Cegah Penyebaran COVID-19? Inilah Hasil Studi Ilmuwan Kanada

Virus corona (COVID-19) saat ini sudah menginfeksi lebih dari lima juta orang di seluruh dunia sejauh ini.

CakapCakapCakap People! Virus corona (COVID-19) saat ini sudah menginfeksi lebih dari lima juta orang di seluruh dunia dan ratusan ribu nyawa terenggut oleh virus yang sampai saat ini telah menyebar ke lebih dari 200 negara sejauh ini.

Para peneliti dan ilmuwan di dunia berlomba dengan waktu untuk mendapatkan obat untuk penyakit ini. Salah satu penelitian yang dilakukan adalah tentang fungsi ganja terhadap virus corona!

Ilustrasi ganja. [Foto: Pixabay]

Dari sejumlah perspektif, salah satunya ganja selalu dikenal memiliki nilai obat.

Tetapi sedikit dari kita yang tahu bahwa ganja mungkin juga memiliki kekebalan terhadap virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Tetapi jangan salah, merokok ganja tidak akan membuat kamu kebal terhadap virus corona.

Berdasarkan sebuah penelitian yang berjudul ‘In Search of Preventative Strategies: Novel Anti-Inflammatory High-CBD Cannabis Sativa Extracts Modulate ACE2 Expression in COVID-19 Gateway Tissues‘ yang dilakukan oleh para ilmuwan Kanada dari University of Lethbridge, telah ditemukan bahwa strain tertentu dari ganja dapat membantu mencegah virus.

Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini rupanya mempelajari lebih dari 400 jenis ganja sebelum membuat 400 ekstrak Sativa ganja baru. Mereka memastikan bahwa strain akhir mengandung anti-inflamasi cannabinoid cannabidiol (CBD) yang tinggi, yang memiliki sifat anti-kanker.

Ilustrasi ganja. [Foto: Pixabay]

Peneliti utama, Dr. Igor Kovalchuk yang adalah seorang ilmuwan biologi menambahkan bahwa beberapa strain ganja menunjukkan hasil yang menjanjikan, setelah menggunakan model jaringan 3-D manusia buatan untuk merangsang dan memetakan bagaimana setiap strain dapat mempengaruhi infeksi COVID-19 pada jaringan mulut, saluran udara, dan usus manusia.

“Sejumlah dari mereka telah mengurangi jumlah reseptor (virus) ini hingga 73%, kemungkinan masuknya jauh lebih rendah. Jika mereka dapat mengurangi jumlah reseptor, ada kemungkinan jauh lebih kecil untuk terinfeksi, “kata Dr. Kovalchuk, melansir World of Buzz, Kamis, 21 Mei 2020.

Ilustrasi ganja. [Foto: Pixabay]

Hasil studi saat ini tidak dapat diambil sebagai bukti konklusif dari kemampuan ganja untuk mengobati virus COVID-19 karena temuannya belum ditinjau oleh rekan sejawat dan berbagai faktor lainnya, tetapi dengan peer-review dan penelitian lebih lanjut, Dr. Kovalchuk yakin bahwa studi ini dapat dilakukan sebagai mouthwash, inhalansia dan kapsul gel.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inggris Uji Coba Anjing yang Terlatih untuk Deteksi Orang Terinfeksi COVID-19

Gelombang Kedua di China Tunjukkan Virus Corona Bermutasi dan Lebih Sulit Dideteksi