in

Benarkah Bumi Berputar Lebih Cepat di Tahun 2020 Dibanding 50 Tahun yang Lalu?

Beberapa penyebab Bumi berputar lebih cepat adalah tekanan angin hingga atmosfer

CakapCakap – Cakap People, tahun 2020 lalu memang merupakan masa di mana manusia melalui tantangan yang cukup berat. Hal tersebut lantaran tersebarnya Covid-19 yang makin merajalela. Pandemi yang terjadi sedikit banyak juga berpengaruh pada pola kehidupan manusia.

Namun, tahukah kamu jika Bumi berputar lebih cepat 28 hari dibanding tahun 1960 atau 50 tahun yang lalu? Kendati Bumi berputar lebih cepat, namun itu bukanlah hal yang menakutkan. Sebab rotasi planet memang sering mengalami variasi seiring berjalannya waktu.

Penyebab Bumi berputar lebih cepat

Bumi bisa berputar lebih cepat. Gambar via kompas.com

Bumi berputar lebih cepat disebabkan oleh tekanan angin, atmosfer, pergerakan inti, serta arus laut. Tapi perputaran yang lebih cepat bisa menjadikan pencatat waktu internasional jadi kurang nyaman. Yakni mereka yang mengandalkan jam atom ultra-akurat guna mengukur Waktu Universal Terkoordinasi (UTC).

Melansir Tribunnews yang mengutip dari laman Science Alert menyebutkan jika waktu yang diperlukan Bumi guna melakukan 1 putaran penuh selama 2020 ini menyimpang lebih dari 0,4 detik dari Waktu Universal Terkoordinasi.

Bahkan hingga saat ini, UTC masih melakukan penyesuaian dengan terdiri dari penambahan ‘lompatan kedua’ pada Juni atau Desember 2020, yang mana membawa kembali waktu astronomi serta waktu atom.

Detik lompatan tersebut dilakukan lantaran tren keseluruhan rotasi Bumi yang melambat sedari pengukuran satelit yang akurat, yakni dimulai di akhir tahun 1960-an serta awal 1970-an. Menurut National Institute of Standards and Technology, sejak tahun 1972 para ilmuwan sudah menambahkan detik kabisat di tiap setengah tahun.

Penambahan yang terakhir dilakukan pada tahun 2016, saat malam Tahun Baru di 23 jam 59 menit serta 59 detik, tambahan ‘detik kabisat’ dilakukan.

Kemungkinan detik bisa dikurangi di tahun 2021

Perputaran bumi berdampak pada penentuan waktu. Gambar via guntara.com

Menurut Time and Date melansir dari sumber yang sama menyebutkan jika percepatan putaran Bumi akhir-akhir ini membuat para ilmuwan buka suara, yakni untuk kali pertama perihal lompatan negatif kedua. Sehingga bukannya menambah 1 detik malah kemungkinan akan dikurangi 1 detik.

Hal tersebut lantaran panjang hari ialah 86.400 detik, namun hari astronomi tahun 2021 akan memiliki rata-rata waktu 0,05 milidetik lebih pendek. Selain itu, Time and Date juga berpendapat jika Bumi telah memecahkan rekor untuk hari astronomi terpendek yang telah ditetapkan pada tahun 2005 sebanyak 28 kali.

Hari terpendek tahun tersebut jatuh pada 5 Juli dan Bumi menuntaskan rotasi 1,0516 milidetik lebih cepat. Sementara hari terpendek tahun 2020 jatuh pada 19 Juli, saat Bumi menyelesaikan 1 putaran 1,4602 milidetik lebih cepat Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Fakta Sabina Altynbekova, Pernah Dikritik Pelatih Gara-gara Terlalu Cantik

5 Maskapai Penerbangan Ini Dianggap Paling Aneh di Dunia, Kenapa?