in

Gawat, Tanda-tanda Vital Bumi Makin Melemah Akibat Ulah Manusia

14 ribu ilmuwan mendeklarasikan kondisi darurat iklim global dan khawatir akan kerusakan Bumi secara permanen

CakapCakap – Cakap People sama seperti makhluk hidup, Bumi juga memiliki berbagai tanda-tanda vital. Namun kabarnya tanda vital planet yang bisa dihuni tersebut semakin melemah akibat ulah manusia. Hal tersebut dipaparkan oleh para ilmuwan.

Apalagi proses bisnis global yang dianggap belum terlalu memerhatikan perubahan iklim serta menjadikan emisi karbon kurang ditekan, alhasil tanda-tanda vital di Bumi kian menurun.

Emisi karbon yang disebabkan aktivitas bisnis. Gambar via liputan6.com

Bahkan ilmuwan juga khawatir akan sebagian kerusakan Bumi yang makin dekat dengan titik yang tak bisa lagi diperbaiki.

Setidaknya sebanyak 14 ribu ilmuwan menyatakan darurat iklim global serta menyebut jika pemerintah terus-menerus gagal guna mencari solusi atas masalah perubahan iklim, yaitu eksploitasi yang berlebih pada Bumi.

Mereka mencatatkan kenaikan besar bencana yang dihubungkan dengan iklim. Mulai dari banjir di Asia Tenggara dan Amerika Selatan, topan dahsyat di Asia Selatan dan Afrika, serta rekor gelombang panas beserta kebakaran hutan di AS dan Australia.

Sejumlah tanda-tanda vital tentang kesehatan Bumi meliputi:ketebalan gletser, emisi gas rumah kaca, hingga deforestasi hutan. Sebanyak 18 di antaranya telah mencapai rekor tertinggi atau terendah.

Tingkat ketebalan gletser di Antartika yang makin menipis. Gambar via kompas.com

Misalnya saja walau sempat terdapat penurunan akibat pandemi, namun level karbondioksida serta metana ternyata masih mengukir rekor paling tinggi di tahun 2021.

Selain itu, massa es Greenland serta Antartika beberapa waktu belakangan ini juga menyentuh titik terendah. Terlebih gletser mencair 31 persen lebih cepat dari pada 15 tahun yang lalu.

Di lain sisi, adanya pemanasan lautan serta level air laut yang turut meningkat sedari tahun 2019. Deforestasi hutan Amazon bahkan mencapai rekor paling besar di tahun 2020. Akibatnya saat ini Amazon menjadi sumber karbon alih-alih menyerap gas berbahaya dari atmosfer.

“Kita perlu merespons pada bukti-bukti ini, bahwa kita memasuki titik iklim yang tidak dapat diperbaiki sehingga perlu ada aksi urgent untuk menekan karbon ekonomi global dan mulai memperbaiki alam Bumi ketimbang merusaknya,” jelas direktur University of Exeter’s Global Systems Institute Tim Lenton dikutip Detik.

Jadi, sekecil apapun tindakan yang Cakap People lakukan sedikit banyak pasti memegang peran terhadap tanda-tanda vital tersebut. Maka dari itu mulai lakukan perilaku ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian Bumi kita.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Begini 3 Pola Makan Anthony Ginting, Atlet yang Lolos ke Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020

Ternyata 7 Makanan Ini Dibuat dari Darah Hewan, Nomor 4 Indonesia Punya