in ,

Theresa May Resmi Mundur, Inilah Proses Inggris Memilih Perdana Menteri Baru

CakapCakap – Setelah berkuasa selama 1.059 hari, Perdana Menteri Inggris Theresa May secara resmi mundur sebagai ketua partai yang berkuasa, Konservatif, Jumat 7 Juni 2019.

Namun Theresa May tetap akan menjabat sebagai perdana menteri sampai penggantinya dipilih dan diperkirakan pada minggu ketiga bulan Juli.

May akan tetap memegang posisi penjabat ketua partai sampai proses pemilihan selesai.

Theresa May. (Foto: Instagram @theresamay)

Tentang Brexit dan Alasan Theresa May Mengundurkan Diri

Mengapa Theresa May mundur? Selama menjabat sebagai perdana menteri, Theresa May gagal membawa keluar Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan British Exit (Brexit). Ia gagal menyelesaikan tugas paling pentingnya yaitu menyelesaikan Brexit.

Warga Inggris memilih untuk berpisah dari Uni Eropa dengan suara 52% dan suara yang menolak 48% dalam referendum Juni 2016.

Dua setengah tahun kemudian, kesepakatan dicapai antara Inggris dan Uni Eropa terkait proses Brexit.

Namun anggota Partai Konservatif merasa kesepakatan itu buruk dan beberapa menteri May mundur.

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa ditunda sampai 31 Oktober dan dengan semakin tingginya tekanan, May mengumumkan pengunduran dirinya dua minggu lalu.

Siapa yang ingin jadi perdana menteri?

Sejauh ini sudah ada 11 orang yang ingin mencalonkan diri sebagai pemimpin partai Konservatif, yang pada ujungnya akan terpilih sebagai perdana menteri.

Boris Johnson, mantan menteri luar negeri dan wali kota London saat ini adalah favorit. Namun favorit tidak selalu menang.

Johnson pernah jadi favorit tahun 2016 sebelum pendukung utamanya, Michael Gove muncul. Kali inipun, mantan menteri dalam negeri ini juga mencalonkan diri. Dari 11 calon, dua adalah perempuan.

Boris Johnson. (Foto: Instagram @borisjohnsonmp)

Siapa yang memilih pemimpin baru?

Pemenang pemilihan Partai Konservatif harus mendapat dukungan dari anggota parlemen dan juga anggota partai lainnya.

Untuk dapat dipilih, calon perlu mendapat tanda tangan dari delapan sesama anggota parlemen. Calon kemudian dipilih hanya dua dalam pemungutan suara rahasia oleh anggota parlemen Partai Konservatif.

Pemilihan diakhiri dengan pemungutan suara yang dibuka untuk mereka yang membayar untuk menjadi anggota partai.

Pemilihan ini hanya diikuti oleh 124.000 orang, dan mereka inilah yang akan memilih pemimpin negara dengan penduduk lebih dari 65 juta orang. Sebagian besar anggota partai berusia lebih dari 55 tahun dan mayoritas adalah dari kelas atas.

Pemenang pemilihan ketua yang akan menjadi perdana menteri baru akan diumumkan pada minggu ketiga bulan Juli.

Apakah akan ada pemilihan umum?

Partai Konservatif adalah partai yang berkuasa saat ini dan tidak perlu mengadakan pemilihan umum.

Namun perdana menteri baru mungkin merasa perlu untuk mendapatkan dukungan publik atas rencana Brexit.

Perdana menteri bisa mengusulkan pemilu bila disepakati oleh dua pertiga anggota parlemen.

Downing Street 10. (Foto: Instagram @theresamay)

Bagaimana dengan penyelesaian Brexit?

Walaupun Theresa May mundur, masalah Brexit masih jauh dari selesai.

Ada sejumlah pilihan. Pertama adalah meloloskan usulan May, gagasan yang didukung salah satu calon pemimpin Konservatif, Rory Stewart. Namun gagasan ini sudah ditolak tiga kali.

Yang kedua adalah negosiasi ulang kesepakatan yang ada. Inilah yang banyak diinginkan pemimpin partai. Namun Uni Eropa telah mengatakan kesepakatan yang ada tak bisa diubah.

Pilihan ketiga adalah melakukan referendum Brexit lagi. Namun para anggota parlemen sebelumnya belum pernah mendukung pemungutan suara ulang.

Secara singkat, walaupun Theresa May mundur, masalah Brexit ini tetap tidak mudah diselesaikan.

Source: BBC NEWS

Comments

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Siap-Siap! Pikap Model Baru Tata Super Ace HT2 Bakal Meluncur di GIIAS 2019

Keren! Sepeda Motor Kawasaki KLX 230 Buatan Indonesia Bakal Diekspor ke Amerika