in ,

Menyedihkan, Anak Lelaki Ini Tega Mengusir Ayahnya Sendiri dari Rumah

Sang ayah sebenarnya hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya di rumah tersebut. Meski begitu, ia tetap harus meninggalkan rumah itu.

CakapCakapCakap People! Sungguh miris dan menyedihkan mendengar ada seorang ayah yang diusir oleh anak kandungnya dari rumahnya sendiri, setelah status kepemilikian rumah tersebut dimenangkan oleh sang anak di pengadilan.

Yantoro, 80 tahun, seorang warga Desa Wonorejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, harus meninggalkan rumah tempat dia tinggal selama beberapa dekade setelah kehilangan status kepemilikan rumah atas sengketa tanah dengan anak kandungnya sendiri.

Ilustrasi sebuah rumah. (Foto: Pixabay)

“Ini tidak benar; itu sangat tidak manusiawi. Seorang anak laki-laki menuntut ayahnya sendiri – itu sudah keterlaluan, ”kata pengacara Yantoro, Ulul Albab, pada hari Selasa seperti dikutip oleh kantor berita Antara.

Tanah tersebut pertama kali dibeli oleh Yantoro pada tahun 1994 atas nama putra sulungnya, Sudjono. Setelah empat tahun proses hukum, Pengadilan Negeri Kediri akhirnya memenangkan Sudjono, yang memungkinkannya untuk mengklaim kepemilikan sah atas tanah tersebut, bersama dengan rumah yang telah dibangun di atasnya.

Meski saat membeli tanah dan bangunan itu mengatasnamakan anaknya, tetapi Yantoro memiliki bukti surat pernyataan dari pemilik asal tanah yang mengaku dibeli menggunakan uangnya.

Namun seiring berjalannya waktu, sang anak justru tega mengusir ayahnya dan mengklaim bahwa tanah dan bangunan tersebut adalah miliknya. Padahal, Yantoro sendiri sebenarnya hanya ingin menempati rumah tersebut sampai akhir hayatnya dan tidak berniat memilikinya.

Ulul mengatakan Yantoro telah menunjukkan berbagai dokumen yang membuktikan pembelian tanahnya lebih dari dua dekade lalu, tetapi tidak berhasil.

Setelah putusan tersebut, Yantoro harus meninggalkan rumah saat eksekusi rumah tersebut dilakukan Pengadilan Negeri Kediri. Proses eksekusi di bangunan dan lahan seluas 6.000 meter persegi di Dusun Kolak, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu berjalan lancar, tanpa ada keberatan dari Yantoro.

Yantoro mengaku sudah lelah dengan masalah ini. Meskipun dia telah membeli rumah itu untuk anak laki-laki pertamanya tersebut, Yantoro mengatakan dia masih ingin tinggal di sana selama sisa hidupnya.

“Ini memang saya berikan kepada Ajong (panggilan Sudjono). Tetapi saya hanya ingin tinggal sampai saya mati. Karena di tempat inilah, saya menjalani usaha. Toh, nantinya tetap akan saya berikan kepada Ajong. Tetapi, kok tega saya diusir seperti ini,” kata Yantoro dengan pandangan nanar.

Warga memberikan dukungan moral pada ayah yang diusir anaknya di Dusun Kolak, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (27/8/2019). (Foto: Asmaul Chusna / ANTARA Jawa Timur)

Dukungan untuk Yantoro sejak peristiwa itu terus mengalir dari para tetangganya. Bahkan, mereka juga membawa spanduk berisi kecaman kepada anak yang dituding tidak tahu terimakasih dan tega pada orang tua itu. Bunyi spanduk itu di antaranya “kenapa bapakmu kamu usir, Tuhan akan melaknatmu”, “Jangan pergi Pak Yanto, ini tanah yang kamu beli dengan uangmua sendiri”, dan sejumlah tulisan lainnya.

Meskipun mendapat protes dari para tetangganya, proses eksekusi itu tetap berlangsung dan Yantoro dengan tenang meninggalkan rumahnya itu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Bugatti Centodieci, Super Car yang Hanya Ada 10 Unit di Dunia

Lidah Mertua Pernah Diteliti NASA, Benarkah Bisa Melawan Polusi Udara?