in ,

Memilukan, Ayah di Suriah Ini Mengajak Putrinya Tertawa Ketika Mendengar Bom Meledak

Semua itu dilakukan sang ayah demi untuk menjaga psikologis putrinya menghadapi situsasi konflik yang saat ini terjadi di negerinya.

CakapCakapCakap People! Setiap orang tua ingin selalu melindungi dan menjaga secara fisik dan psikologis anak-anaknya agar mereka bertumbuh menjadi sosok yang bahagia, hangat dan lepas dari segala trauma. Terlebih di wilayah konflik.

Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan bagaimana seorang ayah di wilayah konflik Suriah, bersama putrinya melakukan hal yang memilukan hati bagi orang yang menyaksikannya. 

View this post on Instagram

Syrian father Abdullah Mohammad has found a unique way to help his daughter cope with air strikes in a warzone. When he noticed Salwa was scared of loud noises, he found a way to put her mind at rest. Abdullah showed his daughter how happy children were when they let off fireworks during Eid. Now as the bombs fall around them he laughs – and Salwa laughs too. #war #syria #bbcnews

A post shared by BBC News (@bbcnews) on

Ia mengajak putrinya bermain dalam sebuah permainan yang membuat anaknya tertawa saat mendengar suara ledakan bom di dekat mereka. Semua itu dilakukan sang ayah demi untuk menjaga psikologis putrinya menghadapi situasi konflik yang saat ini terjadi di negerinya.

Ayah ini bernama Abdullah Mohammad. Ia baru saja datang dengan ide bagaimana menyelamatkan putrinya yang berusia 4 tahun dari mimpi buruk perang yang terjadi di Suriah, negara di mana mereka tinggal.

Ketika bom meledak di seluruh Aleppo, Mohammad dan putri kecilnya, Salwa, memainkan sebuah permainan. Tidak ada peralatan atau mainan yang terlibat. Saat terdengar suara, sang ayah bertanya pada putrinya untuk menebak “apakah itu suara jet atau bom?”. Lalu Salwa akan menjawab pertanyaan itu dan setiap kali mereka mendengar bom meledak di dekatnya, mereka tertawa sekeras yang mereka bisa, seolah bom yang meledak itu bukanlah hal yang perlu ditakuti atau dikhawatirkan.

Momen kebahagiaan singkat itu memenuhi ruangan dan realitas brutal perang di sana tetap ada di balik pintu tempat tinggal mereka. Ketika kenyataan terlalu mengerikan untuk dihadapi, cinta ayah masuk untuk meredam suara bom untuk putrinya.

Setiap kali bom meledak, mereka tertawa sehingga anak perempuan berusia 4 tahun itu tidak merasa takut

Foto: Ali Mustafa / Twitter

Rekaman video permainan itu menunjukkan realitas perang yang brutal dan menyentuh begitu banyak hati

Foto: Ali Mustafa / Twitter

Ruang lingkup sebenarnya dari krisis Suriah, yang telah berlangsung selama hampir sepuluh tahun itu, tercermin dengan baik dalam jawaban ayah ini mengapa dia datang dengan ide permainan seperti itu bersama putrinya.

Kepada Sky News, Mohammad menjelaskan: “Saya memutuskan untuk mengajarkan Salwa permainan ini untuk mencegah kondisi psikologisnya lemah. Agar tidak terkena penyakit yang berkaitan dengan ketakutan. Dia adalah anak yang tidak mengerti perang.”

Orang tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya membesarkan anak-anak dalam kondisi negerinya yang mengerikan.

Pengguna media sosial memperhatikan bahwa permainan Mohammad dan Salwa menyerupai adegan dari film pemenang Oscar “Life Is Beautiful”. Film Roberto Benigni bercerita tentang ayah dan anak yang mencoba bertahan di kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II. Sama seperti Mohammad, sang ayah meyakinkan putranya bahwa kamp konsentrasi hanyalah permainan.

Sayangnya, krisis Suriah lebih nyata dari sebelumnya. Korban jiwa tak terhitung jumlahnya akibat konflik di Suriah. Banyak yang terluka parah setiap hari, sementara yang lain berlindung setelah rumah mereka diledakkan. Menurut Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, “ini adalah anak-anak negara yang paling menderita dan yang paling dirugikan.”

Jurnalis konflik di Suriah mengatakan bahwa anak-anak setempat adalah yang paling trauma dari mereka yang terkena dampak konflik

Adalah Ali Mustafa, seorang jurnalis konflik Suriah, telah men-tweet video memilukan tentang permainan keluarga Suriah ini yang kemudian menjadi viral. 

“Yang pertama saya dengar tentang kisah Abdullah dan Salwa adalah ketika seorang teman di Suriah membagikan video yang beredar di WhatsApp tentang sang ayah yang bermain-main dengan putrinya,” katanya kepada Boredpanda.

Mustafa telah menjadi jurnalis yang melaporkan konflik Suriah dari Idlib selama 8 tahun. 

“Setelah meliput konflik Suriah sejak 2012 dan setelah melaporkan dari Idlib saya bisa menceritakan pada Anda, tidak ada jalan keluar bagi orang-orang yang terjebak di sana. Ini adalah pengungsi Suriah yang telah melarikan diri tiga atau empat kali. Ruang ini menyempit untuk 4 juta pengungsi di Idlib karena rezim mengambil alih lebih banyak wilayah.”

Bagian yang paling memilukan adalah kenyataan bahwa anak-anak paling menderita. Mustafa menjelaskan “Anak-anak Suriah mungkin yang paling trauma dari konflik apa pun. Mereka telah mengalami pemindahan, pemboman yang tidak pandang bulu, dan telah menyaksikan pembunuhan dalam skala yang bisa dibayangkan sedikit orang. “

Krisis Suriah adalah kegagalan anak-anak yang menjadi korban perang sebelum memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa

Foto: SCUS Board Chair / Twitter

Situasi saat ini di Suriah tak bisa digambarkan dengan kata-kata

Foto: Linah Alsaafin / Twitter

Saksikan laporan video di bawah ini untuk mengetahui tentang kisah menyayat hati kemanusiaan dunia

*Foto cover: Boredpanda

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Agar Kulit Terjaga dari Dalam, Kamu bisa Andalkan Beragam Asupan Sehat Ini!

Haruskah Saya Membatalkan Rencana Perjalanan Kapal Pesiar Karena Wabah Virus Corona? Simak Penjelasan CLIA