in

Inilah Stok Barang yang Harus Ada di Rumah Sebelum COVID-19 Mewabah

CDC mengingatkan masyarakat harus memiliki perencanaan darurat untuk diri masing-masing dan keluarga.

CakapCakapCakap People! Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyerukan warga Amerika Serikat untuk tidak panik, namun tetap siaga dalam menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Seperti diketahui, pemerintah AS telah menetapkan status darurat nasional atas virus tersebut.

Ilustrasi. [Foto: NPR]

Dilansir National Public Radio (NPR), CDC mengingatkan masyarakat harus memiliki perencanaan darurat untuk diri masing-masing dan keluarga. Lantas, apa saja stok yang harus tersedia di rumah sebelum virus corona tipe baru ini mewabah di tempat tinggal kita? Berikut ulasannya:

Makanan dan obat-obatan

Rebecca Katz selaku direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Kesehatan Global, Georgetown University, merekomendasikan masyarakat memasok berbagai keperluan dasar, seperti makanan hingga obat-obatan.

“Tentunya, jika wabah terjadi di lingkungan atau suatu wilayah, keramaian adalah hal yang dihindari, termasuk antrean di toko kelontong dan apotek,” ujar Katz.

Di lain sisi, Katz mengatakan, beberapa jenis obat mungkin membutuhkan persetujuan dari dokter terlebih dahulu untuk bisa didapatkan. Namun, obat penurun demam, seperti acetaminophen atau ibuprofen, bisa dibeli bebas dan perlu tersedia di rumah.

“Sediakan pula makanan yang tidak mudah basi serta bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan selama beberapa pekan,” kata Katz.

Ilustrasi. [Foto: NPR]

Untuk kamu yang sedang kurang enak badan, dr Edith Bracho-Sanchez menyarankan untuk menyiapkan makanan yang bisa meredakan gejala penyakit, seperti kaldu ayam dan sayuran serta crackers. 

Dokter anak dari Coloumbia University Medical Center ini juga mengingatkan, minuman yang dapat menghidrasi dan mengganti elektrolit tubuh, seperti Gatorade dan Pedialyte untuk anak-anak juga dapat disiapkan.

“Tetapi, sejauh ini anak-anak tampaknya tidak rentan terinfeksi Covid-19,” jelas Bracho-Sanchez.

Produk disinfektan

Ilustrasi. [Foto: NPR]

Selain itu, menurut Stephen Morse, seorang profesor epidemiologi di Columbia University Medical Center, virus corona bisa mati dengan penggunaan produk pembersih yang tersedia luas di pasaran, seperti tisu basah yang mengandung alkohol atau bahan pembunuh kuman lainnya.

Penggunaan sabun dan air sebetulnya pun sudah cukup untuk memusnahkan virus dari permukaan benda. 

Menurut sejumlah ilmuwan, virus corona jenis baru memiliki semacam mantel yang melindungi RNA di dalam partikel virus. Bracho-Sanchez mengatakan, lemak itu bisa dipecah oleh sabun.

“Mekanismenya sama seperti ketika kita mencuci piring dengan sabun untuk menyingkirkan lemak dan minyak yang menempel,” ujar Bracho-Sanchez.

Andaikan Covid-19 mulai beredar di wilayah tempat tinggal atau ada orang yang sakit di rumah, mulailah membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti alat-alat dapur dan keran kamar mandi. Lakukan itu beberapa kali sehari.

Trish Perl selaku kepala Divisi Penyakit Menular di UT Southwestern Medical Center mengatakan, saran ini didasarkan pada studi tentang penyakit lain yang telah menunjukkan bahwa dengan membersihkan lingkungan, kita sebenarnya dapat mengurangi jumlah virus yang ada di permukaan benda keras secara signifikan.

Masker

Ilustrasi. [Foto: NPR]

Apakah mengenakan masker di tempat umum betul-betul dapat membantu mencegah orang tertular Covid-19? 

Sejumlah ahli penyakit menular tak merekomendasikan pemakaian masker sebagai tindakan pencegahan karena itu dapat memberikan rasa aman yang salah.

Satu yang disetujui para ahli adalah bahwa mengenakan masker merupakan ide yang bagus jika kamu sakit. Masker dapat mengurangi kemungkinan kamu akan menulari orang lain, entah itu anggota keluarga di rumah atau orang-orang di tempat praktik dokter ketika kamu memeriksakan diri.

Mengenakan masker saat sakit adalah ide yang bagus jika kamu tinggal dengan seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu atau yang sudah lanjut usia. Perlu diingat, orang berusia 60-an ke atas tampaknya paling rentan terhadap Covid-19.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengenakan masker dapat membantu melindungi jika kamu merawat anggota keluarga yang sakit. Akan tetapi, kamu hanya perlu mengenakannya saat berhadapan dengan si sakit.

National Public Radio (NPR) | Republika

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

COVID-19: Apa Itu ‘Social Distancing Measure’? Ini Penjelasannya

Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi di Asia Tenggara Sejauh Ini