in

Tak Hanya Akun Sosmed yang Diburu, Kejahatan SIM Swap Mampu Menguras Rekeningmu

Media sosial tempat menaruh hal-hal yang pribadi, tanpa disadari itu direkam atau dipantau oleh pelaku penipuan

CakapCakap – Cakap People, beberapa tahun terakhir kejahatan dengan modus SIM Swap marak terjadi dan semakin berkembang. Awalnya, SIM Swap menyasar Jack Dorsey orang nomer satu di twitter. Tujuan para pelakunya adalah menguasai media sosial. Lalu mereka berkembang hingga kejahatan  dengan modus SIM swap menyasar pada kejahatan perbankan.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menjelaskan, SIM Swap merupakan tindakan melawan hukum. Modus ini diawali dengan tahap pengumpulan data korban. Data tersebut dipakai oleh pelaku sebagai bekal untuk pertanyaan know your customer (KYC) di gerai operator seluler saat mengajukan SIM Swap.

SIM Swap adalah bentuk penipuan yang awalnya menyasar media sosial. Foto ilustrasi via teknologi.id

Komisioner BRTI, I Ketut Prihadi Kresna Mukti mengatakan penipu bisa meraup data-data itu dengan berbagai cara, diantaranya pembobolan data pribadi hingga phishing. Ketut menambahkan, ada aplikasi-aplikasi tak terpercaya yang berisi malware. Virus tersebut mampu mencuri data kredensial. Lebih menakutkan lagi, pelaku dapat mengumpulkan data-data melalui media sosial.

“Di Facebook dan Instagram, biasanya kita menaruh hal-hal yang pribadi. Tanpa kita sadari itu direkam atau dipantau oleh pelaku penipuan,” kata Ketut dalam seminar daring, Senin (24/8).

Diungkap dalam lama CNN Indonesia, salah satu modus untuk mencuri data kredensial dengan cara penipuan transaksi Apple ID. Dalam modus penipuan, korban dikirimkan pemberitahuan melalui email atau SMS bahwa ia telah melakukan transaksi jutaan rupiah.

Korban kemudian diminta mengabaikan pemberitahuan apabila benar melakukan transaksi. Namun apabila tak melakuan transaksi, korban diminta mengikuti tahapan-tahapan dalam tautan yang dikirim melalui email atau SMS.

Ilustrasi foto via grid.id

Kemudian korban akan diarahkan ke web mirip web resmi Apple. Korban akan diminta mengisi formulir kredensial mulai dari nama lengkap, foto kartu kredit, foto KTP. Setelah mendapatkan data-data tersebut, pelaku lantas mendatangi gerai operator seluler untuk meminta SIM Swap. Pelaku mengaku dirinya adalah pemilik nomor seluler tersebut untuk verifikasi.

“Di sini biasanya ada KTP yang diminta. SIM Swap akan mengalihkan nomor telepon anda ke perangkat pelaku dengan kartu SIM yang berbeda dengan menggunakan nomor telepon anda,” kata Ketut.

Cakap People, setelah berhasil menguasai nomor ponsel pengguna, pelaku bisa melakukan reset password. Kemudian pelaku akan menguras saldo rekening korban.

“Setelah mendapatkan akses ke nomor seluler kita, pelaku bisa minta ganti kata sandi yang akan masuk ke nomor seluler miliki korban yang telah dikuasai pelaku. Sehingga pelaku bisa dapatkan kata sandi yang baru untuk lakukan transaksi dengan online banking,” tutur Ketut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Universitas Cambridge Inggris Berencana Mulai Uji Klinis Vaksin COVID-19 Pada Musim Gugur

Maskapai Virgin Atlantic Bakal Tanggung Biaya Perawatan Medis Hingga Pemakaman Jika Penumpang Terkena COVID-19