in ,

Mengenal Tentang R0 dan Rt yang Jadi Acuan Pemerintah untuk Masuki New Normal

Angka R0 dan Rt menjadi salah satu acuan untuk masuki new normal. Huruf R melambangkan angka reproduksi virus COVID-19.

CakapCakapCakap People! Pemerintah memakai hitungan laju penyebaran virus corona, yaitu R0 dan Rt, untuk menerapkan kebijkan tatanan normal baru atau yang dikenal dengan istilah new normal. Presiden Joko Widodo mengatakan penerapan new normal akan dilakukan kalau kedua angka itu rendah.

“Kami akan lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan, terutama berkaitan dengan R0 dan Rt. Apabila ini efektif, akan kami gelar, kami perluas lagi ke kabupaten dan kota lain,” kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas, Rabu, 27 Mei 2020.

View this post on Instagram

Aparat dari TNI dan Polri telah diterjunkan ke titik-titik keramaian di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru. Nantinya, akan kita lihat angka-angka dan fakta-faktanya di lapangan. Apabila ini nanti efektif, kita akan gelar dan lebarkan lagi ke provinsi dan kabupaten/kota yang lain. Tatanan normal baru produktif dan aman tersebut, terlebih dahulu mulai diberlakukan di beberapa provinsi dan kabupaten kota dengan indikator penularan dan pertumbuhan kasus Covid-19 semakin melambat dan cenderung dapat dikendalikan. Jadi, perlu kita pastikan tingkat kesiapan setiap daerah dalam mengendalikan virus ini sebelum bersiap menuju fase produktif dan aman sebagai sebuah normal baru. Protokol mengenai tatanan normal baru tersebut sudah disiapkan Kementerian Kesehatan untuk diperkenalkan lebih dini dan masif kepada masyarakat luas.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pemerintah merujuk pada ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk melakukan new normal. 

Ada tiga indikator utama dalam ketentuan itu.

Pertama, bagaimana tidak menambah dan mengurangi penularan. 

“Cara menghitungnya dengan basic reproduction number (R0),” katanya mengutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Suharso mencontohkan, flu Spanyol angka R0-nya adalah 1,4 sampai 2,8. Artinya, satu orang bisa menularkan dua sampai tiga orang. 

Data WHO menunjukkan COVID-19 angka R0-nya di 1,9 sampai 5,7. Indonesia berada di angka 2,5, berarti satu orang bisa menularkan dua sampai tiga orang.

“Tugas kami adalah bagaimana menurukan R0 itu menjadi di bawah 1. Artinya, dia tidak menularkan ke orang lain,” ucap Suharso. 

Caranya, pemerintah melakukan intervensi, seperti pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dan aturan memakai masker di luar rumah.

Kedua, soal sistem kesehatan, yaitu seberapa tinggi adaptasi dan kapasitasnya dalam merespon COVID-19. 

“Jumlah kasus baru harus lebih kecil dari kapasitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Kebutuhan untuk pasien virus corona seharusnya 60% dari total kapasitas kesehatan. Misalnya, rumah sakit punya 100 tempat tidur, maka maksimum 60 buah untuk pasien COVID-19.

Ketiga, tes masif. Suharso mengakui Indonesia sampai sekarang masuk dalam kategori rendah soal pengujian virus corona. Angkanya di 743 per satu juta orang. 

“Sekarang sudah 202.936 yang dites,” katanya.

Pemerintah menargetkan pengetesan angkanya bisa naik 10 ribu sampai 12 ribu tes per hari. Pada 18 Mei lalu, tes Covid-19 sempat masuk ke 12 ribu lebih tes dalam satu hari. Targetnya, dalam satu bulan ke depan angka pengujian bisa mencapai 1.838 per satu juta penduduk.

Sebagai perbandingan, Malaysia dapat melakukan tes virus corona 14.303 per satu juta penduduk, Filipina 2.238 per satu juta penduduk, Brasil 3.462 per satu juta penduduk, Vietnam 2.828 per satu juta penduduk, Thailand 4.099 per satu penduduk, dan India 1.744 per satu juta penduduk.

Ilustrasi COVID-19. [Foto: CNN]

Apa itu R0 dan Rt?

Melansir dari BBC, huruf R melambangkan angka reproduksi virus alias jumlah rata-rata orang bisa menularkan penyakit ke orang lain. Dari angka ini maka dapat diketahui tingkat dan kemampuan penyebaran suatu penyakit.

Sampai sekarang sebenarnya belum ada angka reproduksi pasti untuk COVID-19. CNN menuliskan tingkat penularan virus yang menyerang saluran pernapasan ini masih tinggi. Di setiap kasus angkanya berbeda-beda.

Misalnya, kapal pesiar Diamond Princess yang seluruh penumpang sempat menjalani isolasi di Jepang, angka R-nya adalah 14. Satu orang, dapat menularkan virus itu ke 14 orang lainnya. Estimasi terbaiknya saat ini adalah R0 untuk Covid-19 di 2 sampai 2,5, lebih tinggi dua kali lipat dari flu biasa.

Sedangkan Rt adalah angka reproduksi setelah adanya intervensi pemerintah. Intervensi itu, seperti telah dikatakan Suharso, bentuknya bisa PSBB. Angka Rt yang ideal adalah di bawah 1.

Bagaimana cara menghitung R?

Kembali melansir dari BBC, para ahli biasanya menghitung ke belakang, bukan ketika orang baru saja tertular. Data yang diambil adalah jumlah orang meninggal, masuk rumah sakit, atau positif Covid-19. R memberikan gambaran penularan sekitar dua sampai tiga pekan sebelumnya.

R lebih dari satu berarti berbahaya karena penyebaran sebuah virus seperti efek bola salju, bisa membesar dengan cepat. Kalau angkanya di bawah satu, artinya penyakit tersebut akan menghilang dan orang tidak lagi tertular. Demikian seperti dikutip dari laporan KataData.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menlu RI Serukan Gencatan Senjata di Daerah Konflik Selama Corona

New Normal, Warga Selandia Baru Justru Cemas dan Takut Kembali ke Kantor