in

Inilah Aplikasi E-Wallet dengan Pengguna Terbanyak di Indonesia

Cukup hanya dengan menyediakan saldo yang ada di e-wallet, kamu sudah bisa melakukan berbagai kebutuhan transaksi kamu. Praktis, bukan?

CakapCakapCakap People! Kemajuan teknologi hari ini sangat memungkinkan dan memudahkan segala aktivitas kehidupan kita. Termasuk dalam penggunaan uang tunai dalam melakukan transaksi jual beli.

Di Indonesia saat ini sudah banyak hadir layanan keuangan berbasis digital, termasuk apa yang dinamakan e-wallet. Layanan e-wallet ini hadir dalam bentuk mobile wallet atau aplikasi, yang memudahkan masyarakat melakukan transaksi tanpa perlu menyiapkan uang tunai. Cukup hanya dengan menyediakan saldo yang ada di e-wallet, kamu sudah bisa melakukan berbagai kebutuhan transaksi kamu. Praktis, bukan?

Melansir The Jakarta Post, orang Indonesia sendiri tampaknya sudah menerima solusi transaksi tanpa uang tunai (cashless) dengan berbagai bisnis dan layanan di seluruh kota menawarkannya sebagai alternatif pembayaran.

Sekitar 38 aplikasi e-wallet saat ini terdaftar di Bank Indonesia. Menurut sebuah laporan oleh situs web meta-search iPrice Group, total nilai transaksi yang dilakukan melalui penggunaan aplikasi ini di Indonesia adalah USD 1,5 miliar pada 2018, dan pada 2023 diperkirakan mencapai USD25 miliar.

Di bawah ini adalah beberapa data menarik terkait e-wallet di Indonesia yang disusun oleh iPrice Group bekerja sama dengan data pasar aplikasi dan perusahaan wawasan App Annie.

Aturan aplikasi e-wallet berbasis lokal

Industri fintech (financial technology) Indonesia saat ini didominasi oleh pemain lokal. Menurut data App Annie pada kuartal kedua tahun 2019, lima aplikasi e-wallet teratas berdasarkan pengguna aktif bulanan dari Google Play Store dan iOS adalah GoPay, OVO, DANA, LinkAja dan Jenius.

Pada bulan Februari saja, transaksi yang dilakukan dengan menggunakan GoPay mencapai USD 6,3 miliar, hampir 70 persen adalah dari total transaksi Gojek.

Pertumbuhan OVO yang stabil sebagian besar didukung oleh kemitraannya dengan Grab dan Tokopedia.

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018, DANA, perusahaan patungan Emtek Group dan Ant Financial dan mitra resmi Bukalapak, telah berhasil meningkatkan popularitasnya dan menggantikan LinkAja di posisi ketiga di Q2 (Kuartal kedua) tahun ini.

Diluncurkan pada tanggal 30 Juli, LinkAja telah menikmati posisi yang nyaman karena mengintegrasikan layanan pembayaran yang disediakan oleh bank-bank milik negara, yaitu TCash Telkomsel, e-cash Bank Mandiri, UnikQu, t-Money Telkom dan T-Bank BRI. LinkAja juga segera akan bermitra dengan Gojek sebagai salah satu opsi pembayaran aplikasi.

Berdasarkan jumlah unduhan, lima aplikasi e-wallet teratas adalah GoPay, OVO, DANA, LinkAja, dan iSAKU.

Menurut sebuah studi oleh Jakpat Mobile Survey Platform dan DailySocial, 74,6 persen pengguna aplikasi e-wallet di Indonesia berusia 20 hingga 35 tahun.

Ruang besar untuk ekspansi

Aplikasi e-wallet yang dimiliki oleh perusahaan berbasis internet telah meningkat sebesar 50 persen dalam dua tahun terakhir. Empat dari perusahaan-perusahaan ini di antara 10 aplikasi e-wallet teratas di Indonesia adalah Go-Jek, DANA, Paytren dan DOKU.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia, karena tiga perempat dari 250 juta orang Indonesia dilaporkan masih tidak memiliki akses ke layanan keuangan dasar.

Tiga dari 10 aplikasi e-wallet paling populer dimiliki oleh bank, yaitu Jenius dari BTPN, Go Mobile oleh CIMB dari CIMB dan Sakuku dari BCA.

Kemudahan menggunakan aplikasi e-wallet adalah kuncinya

Bagi banyak pengguna, di antara daya tarik menggunakan aplikasi e-wallet sebagai metode pembayaran tanpa uang tunai (cashless) adalah penawaran cashback instan dan poin tambahan. Pedagang mengklaim bahwa promo uang kembali, yang berkisar antara 20 hingga 40 persen, juga membantu meningkatkan penjualan mereka.

Layanan e-wallet terpopuler

Menurut data iPrice, di antara layanan yang paling umum untuk aplikasi e-wallet adalah transaksi offline, pembayaran e-commerce dan transportasi umum.

Di antara yang lain dalam daftar 10 teratas, GoPay memiliki opsi terbanyak yang tersedia dengan 10 jenis layanan, diikuti oleh LinkAja (sembilan), Paytren (delapan) dan OVO dan DANA (tujuh).

QR Pay memimpin

QR Pay atau QRC (Quick Response Code) saat ini digunakan sebagai opsi pembayaran oleh 19 dari 38 aplikasi e-wallet terdaftar di Indonesia.

Pada bulan Mei, pemerintah mengeluarkan QRIS (Standar Respon Cepat Indonesia) sebagai upaya standardisasi untuk meningkatkan penggunaan pembayaran tanpa uang tunai, karena terbukti menjadi solusi penggantian kartu yang nyaman untuk mencapai 65 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh negara Indonesia.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sempat Jadi Viral, Ini Sederet Fakta Enzo Akmil Blasteran Prancis-Indonesia

Serangan Burung, Pilot Rusia Ini Dipuji Berkat Pesawat Mendarat Darurat dengan Selamat