in ,

Dokter Paru Ingatkan Bahaya Rokok Elektrik atau Vape, Pengguna Lebih Berpotensi Terkena Penyakit Paru

“Mereka sepertinya mengurangi rokok tetapi malah berganti ke vape. Padahal itu lebih berbahaya karena nikotin murni yang digunakan,” ujarnya.

CakapCakapCakap People! Buat kamu yang saat ini masih mengisap rokok eletrik atau vape, tampaknya perlu waspada. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan pengguna vape atau rokok elektrik lebih berpotensi tinggi terkena penyakit paru karena kandungannya berbahaya.

“Orang mengira rokok elektrik tidak berbahaya dan bisa menggantikan rokok biasa, tetapi sebetulnya rokok elektrik ini tidak kalah berbahaya karena kandungan kimianya,” kata pengurus PDPI, dr. Harsini di sela Konferensi.

Ilustrasi.

Ia mengatakan asap yang ditimbulkan oleh rokok elektrik ini berasal dari nikotin sintetis. Menurutnya, tingginya potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh vape karena kandungan liquid yang digunakan sebagai bahan baku utama rokok elektrik tersebut terdapat sejumlah bahan kimia.

“Beberapa bahan kimia tersebut yaitu nikotin, propilen glikol, dan perasa seperti buah-buahan, vanilla, dan cokelat,” katanya.

Terkait hal itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar pemahaman masyarakat bahwa rokok elektrik lebih aman tersebut berubah.

“Mereka sepertinya mengurangi rokok tetapi malah berganti ke vape. Padahal itu lebih berbahaya karena nikotin murni yang digunakan,” ujarnya.

Meski demikian, ia belum dapat menyebutkan data penderita penyakit paru akibat vape karena hingga saat ini PDPI masih melakukan riset. 

Ilustrasi.

Sebelumnya, Ketua PDPI Pusat, dr. Agus Dwi Susanto, mengatakan ada tiga jenis penyakit paru yang masuk ke dalam 10 penyakit dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu tuberculosis (TBC), pneumonia, dan kanker paru. Ia mengatakan, khususnya kanker paru ini kebanyakan diderita oleh kaum pria.

“Berdasarkan data prevalensi, Indonesia menempati posisi tiga untuk jumlah perokok tertinggi di dunia. Persisnya jumlah perokok di Indonesia ini mencapai 69 persen dari penduduk pria yang ada,” katanya.

Dengan jumlah tersebut, artinya risiko penyakit kanker paru semakin tinggi. Di sisi lain, beban kesehatan karena kanker juga besar.

KANTOR BERITA ANTARA

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Garuda Indonesia Bakal Memberikan Beasiswa Akademi Pilot Kepada Lima Pemuda Papua Terpilih pada 2020

Tertarik Mau Beli Smartphone Anyar iPhone 11? Ini Daftar Harganya!