in ,

Anthony Mayo, Paru-paru Remaja 19 Tahun Ini Penuh dengan Minyak Mengeras Setelah Pakai Vape 2 Tahun

Hasil pemeriksaan X-ray menunjukkan paru-paru Mayo terlihat seperti paru-paru perokok berusia 60 tahun yang menghabiskan dua bungkus rokok sehari.

CakapCakapCakap People! Foto rontgen yang mengerikan menunjukkan paru-paru yang dipenuhi oleh minyak yang mengeras. Kerusakan paru-paru yang parah itu dialami seorang remaja berusia 19 tahun dengan kebiasaan menggunakan vape atau rokok elektrik.

Dilansir dari Metro.co.uk, Jumat, 20 September 2019, remaja itu diketahui bernama Anthony Mayo. Ia jatuh sakit parah minggu lalu di Erie, Pennsylvania, Amerika Serikat dan tidak bisa bernapas karena paru-parunya dipenuhi dengan minyak vape yang mengeras. 

Anthony Mayo, 19 tahun, jatuh sakit parah minggu lalu di Erie, Pennsylvania, Amerika Serikat dan tidak bisa bernapas karena paru-parunya dipenuhi dengan minyak vape yang mengeras. (Foto: Kieth Mayo / Kolase Metro.co.uk)

Anthony Mayo mengalami kesulitan bernapas karena paru-parunya dipenuhi dengan minyak atau cairan vape yang mengeras. Hasil pemeriksaan X-ray menunjukkan paru-paru Mayo terlihat seperti paru-paru perokok berusia 60 tahun yang menghabiskan dua bungkus rokok sehari.

Sang ayah, Kieth Mayo, mengatakan bahwa putranya itu telah menggunakan vape selama kurang lebih 2 tahun dan mencoba berbagai varian rasa, di antaranya seperti blue raspberry, Swedish fish, cotton candy, dan cinnamon toast crunch. Keith juga mengatakan bahwa putranya kadang-kadang juga menggunakan vape yang mengandung THC, yang merupakan bahan psikoaktif dalam ganja.

Anthony pertama kali dibawa ke rumah sakit pada 8 September setelah ia menderita batuk parah. Dokter mengira dia menderita bronkitis dan memberinya antibiotik, memberi tahu bahwa Anthony harus sembuh dalam beberapa hari. 

Dua hari kemudian, Anthony pucat dan tampak sakit, jadi dia kembali dibawa ke ruang gawat darurat. Dokter khawatir dia menderita pneumonia dan mereka memberinya antibiotik dan steroid yang lebih kuat.

Kieth mengatakan, Anthony mengunjungi dokter keluarga mereka dua hari kemudian karena dia terlihat ‘benar-benar buruk.’ Dokternya memberikan antibiotik dan steroid. Dia juga diberikan ‘puffer,’ yang merupakan obat yang dihirup untuk dengan cepat mengobati batuk atau sesak napas.

Tetapi kondisi Anthony memburuk. Pada hari Minggu, 15 September, ia menghabiskan sepanjang malam batuk dan kembali ke kondisi darurat pada hari Senin, 16 September 2019, di mana hasil tes menyatakan bahwa kadar oksigennya berada di 36%. Apa pun di bawah 90% dianggap sangat rendah, menurut Mayo Clinic. 

Iniah foto rontgen Anthony Mayo. Sang ayah, Kieth Mayo mengatakan minyak rasa yang digunakan untuk vape itu mengeras dan membasahi paru-paru anaknya (Foto: Facebook / Kieth Mayo)

Saat ini, Anthony dalam proses pemulihan di Millcreek Community Hospital di mana dokter memberinya 100 persen oksigen untuk bantuan napas dan membantu mengeluarkan minyak dari paru-parunya.

“Mereka memanaskan (campuran oksigen) dan menaruh sedikit uap di dalamnya, sehingga akan masuk ke sana dan mencairkan minyak yang mengeras dan mendorongnya untuk batuk. Beberapa hari pertama dia (Anthony) batuk dan itu berwarna darah, sekarang warnanya cokelat, hijau tua gelap, “kata Kieth.

Kieth mengatakan bahwa tidak menyadari bagaimana vape bisa merusak kesehatan paru-paru putranya. Ia mengaku bersalah lantaran tak pernah membahas bersama putranya mengenai dampak menggunakan vape, dan tak pernah mencegah putranya.

“Saya sama bersalahnya. Saya ikut saja. Saya tidak pernah membahasnya, tetapi saya juga tidak mencegahnya,” kata Keith seraya menambahkan bahwa dia percaya perusahaan vape menargetkan anak-anak muda seperti anaknya.

Kondisi seperti yang dialami oleh Anthony Mayo saat ini datang ketika pemerintah negara bagian dan federal mulai menindak rokok elektrik dengan varian rasa dan minyak vape. New York menjadi negara pertama yang melarang rokok elektrik rasa atau vape pada hari Selasa, 17 September 2019.

Pekan lalu, Presiden Donald Trump mengungkapkan rencana untuk memberlakukan larangan serupa di tingkat federal, seperti CDC mengumumkan sekarang ada 530 kasus cedera paru-paru terkait dengan penggunaan vape pada hari Kamis, 19 September 2019. Vape menjadi populer setelah dipasarkan sebagai cara yang dikatakan lebih sehat untuk mendapatkan hit nikotin daripada rokok tradisional.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Dampak Perubahan Iklim, Ribuan Orang Sakit dan Meninggal di AS dalam Setahun, Pemerintah Rugi Rp 14 Triliun

90 Persen Cadangan Nikel Dunia Ada di Sulawesi, Maluku dan Papua, Bisa Produksi Baterai Mobil Elektrik