in ,

COVID-19: Amerika Serikat Terbanyak Kasus Virus Corona di Dunia Melampaui China

Sebanyak 85.840 orang terinfeksi COVID-19 di AS hingga Jumat, 27 Maret 2020, pukul 11.48 WIB, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University

CakapCakapCakap People! Amerika Serikat (AS) sekarang memiliki jumlah kasus virus corona terbesar di dunia melewati China. Sebanyak 85.840 orang terinfeksi COVID-19 di AS hingga Jumat, 27 Maret 2020, pukul 11.48 WIB, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University, di mana mengumpulkan data dari WHO dan negara-negara.

Kasus-kasus baru di AS menumpuk pada hari Kamis, 26 Maret 2020. Perkembangan data baru ini membuat AS kini melampaui China dan Italia. China tercatat memiliki 81.782 kasus dan Italia sebanyak 80.589 kasus COVID-19 pada waktu yang sama.

Ilustrasi. [Foto: CNN]

Pada Kamis malam, Amerika Serikat memiliki setidaknya 82.100 kasus sementara China melaporkan 81.782 kasus. Ada sebanyak 532.253 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia per Jumat, 27 Maret 2020 hingga pukul 11.54 WIB. Jumlah kasus di setiap negara berubah secara konstan dan total serta urutan negara dapat berubah setiap saat.

Tonggak sejarah yang suram datang tepat ketika para pejabat Amerika Serikat mengatakan ada angka tertinggi baru untuk kematian yang dilaporkan dalam satu hari.

Setidaknya 246 kematian baru dilaporkan hari Kamis, sehingga jumlah total kematian secara nasional di AS kini mencapai 1.300 orang akibat COVID-19 hingga Jumat, 27 Maret, pukul 12.01 WIB.

Lonjakan kasus COVID-19 di AS ini membuat rumah sakit di seluruh negeri itu berebut untuk memenuhi permintaan perawatan.

Di New York, tempat lebih dari separuh kasus AS dilaporkan, para pekerja rumah sakit yang kelelahan menjadi semakin putus asa untuk memerangi virus. New York Bellevue Hospital Center membuat kamar mayat darurat menggunakan tenda dan truk berpendingin.

Grossman School of Medicine sedang berusaha mendapatkan lebih banyak dokter untuk membantu. [Foto: CNN]

Wabah dapat berlangsung 12 hingga 18 bulan — jika kita ‘beruntung’

Berharap bahwa wabah virus corona bisa mereda pada musim panas mungkin tidak realistis, kata seorang dokter Harvard, Kamis, 26 Maret, waktu AS.

“Kita akan hidup dengan ini, dalam satu atau lain bentuk, selama 12 hingga 18 bulan jika kita beruntung,” kata Dr. Ashish Jha, direktur Harvard Global Health Institute, melansir CNN, Jumat, 27 Maret 2020.

Kerangka waktu itu mengacu pada berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat vaksin yang tersedia untuk umum.

“Begitu kita memiliki vaksin yang efektif dan digunakan secara luas, kita dapat mengakhiri pandemi ini,” kata Jha. 

“Sampai saat itu, kita akan terus harus berhadapan dan berurusan dengan virus.”

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ini loh 3 Kegiatan Selama Social Distancing dalam Rumah yang Baik Bagi Kesehatan Mental!

COVID-19: Pulang Kampung Lebih Awal Ke Makassar, Pemudik Bakal Dikarantina 14 Hari di RS Sayang Rakyat