in ,

Dokter China: COVID-19 Bisa Merusak Testis Pria yang Dinyatakan Positif Bahkan Setelah Sembuh

Petugas medis di Wuhan, juga menyebutkan bahwa COVID-19 dapat memengaruhi produksi sel sperma pria dan bahkan pembentukan hormon seks pria.

CakapCakapCakap People! Profesor Li Yufeng dan timnya di Pusat Pengobatan Reproduksi baru-baru ini mengklaim bahwa pasien pria yang dites positif virus corona (COVID-19) yang fatal, juga bisa menderita peradangan testis, bahkan setelah mereka pulih dari virus tersebut.

Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan klaimnya, Li mengatakan COVID-19 bisa disamakan dengan SARS Coronavirus atau SARS-Cov. Menurutnya, pasien yang selamat dari SARS-Cov tersebut juga mengalami kerusakan pada organ seksual mereka. 

Ilustrasi. [Foto: Elite Readers]

Petugas medis di Wuhan, juga menyebutkan bahwa COVID-19 dapat memengaruhi produksi sel sperma pria dan bahkan pembentukan hormon seks pria.

“Oleh karena itu, bagi pria yang telah terinfeksi COVID-19, terutama bagi mereka yang masih ingin bereproduksi, cara yang terbaik adalah menjalani tes kesuburan yang relevan, seperti kualitas sperma dan tes tingkat hormon, setelah pulih dari COVID-19 untuk mendeteksi masalah yang mungkin terjadi sesegera mungkin,” kata pihak rumah sakit menyatakan seperti dilansir dari The Daily Mail, Jumat, 20 Maret 2020.

Para ahli mengatakan, penjelasan ilmiah tentang hal ini adalah ketika pandemi baru yang dikenal sebagai CoronaVirus atau SARS-CoV-2, memasuki sel manusia, ia mengikat dua jenis protein yang membentuk enzim Angiotensin-Converting Enzyme 2 atau ACE2, virus itu selanjutnya bisa merusak jaringan tubuh dan ACE2, khususnya.

Para ahli mengatakan, mayoritas ACE2 ditemukan pada organ manusia dan paru-paru. Dikatakan bahwa protein tersebut membuat ACE2 “berlimpah di testis pria”.

China menyatakan bahwa ‘puncak coronavirus di negara itu telah berlalu’ pada 12 Maret 2020. Dalam foto, orang-orang yang memakai masker wajah naik eskalator di Stasiun Kereta Api Cepat di Guangzhou.

Para dokter di Wuhan juga mengutip situasi selama wabah SARS pada tahun 2002, ketika mereka menemukan “kerusakan sistem kekebalan tubuh yang serius” pada testis pasien pria.

Meskipun saat ini, para dokter mengatakan mereka belum mendeteksi peradangan pada testis pasien pria yang diuji dari COVID-19, mereka tidak ingin mengesampingkan kemungkinan infertilitas tersebut.

Mereka menjelaskan bahwa: “karena virus corona baru ini sangat mirip dengan coronavirus SARS dan keduanya berbagi ACE2 reseptor sel inang yang sama, maka virus corona baru COVID-19 bisa menyebabkan kerusakan pada testis pria,” kata pakar China dari Rumah Sakit Tongji Wuhan.

Rumah Sakit Tongji yang berafiliasi langsung dengan Universitas Sains dan Teknologi Huazhong, adalah salah satu institusi medis yang ditugaskan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk merawat pasien COVID-19 di Wuhan sejak dimulainya wabah di sana pada Januari 2020.

WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global setelah penyebaran virus ini telah mencapai seluruh benua kecuali Antartika. Data Worldometers hingga Jumat pagi, 20 Maret 2020, jumlah kasus COVID-19 telah mencapai 244.979 orang, 10.035 meninggal dunia dan 87.408 orang pulih.

Begini Cara Ampuh Mengatasi Darah Rendah!

Inilah Daftar Universitas Terbaik Indonesia Versi QS World University Rankings 2020