in ,

Maharashtra, Negara Bagian India Ini Berlakukan Jam Malam Pasca Rekor Lonjakan COVID-19

India mencatat 62.714 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan negara itu pada Minggu, 28 Maret 2021.

CakapCakapCakap People! Pihak berwenang di negara bagian Maharashtra di India barat memberlakukan jam malam mulai hari Minggu, 28 Maret 2021, untuk mengatasi rekor lonjakan kasus COVID-19. Mumbai, yang merupakan ibu kota keuangan negara bagian itu, melaporkan 6.123 kasus baru, lonjakan satu hari tertinggi sejak Maret tahun lalu.

“Kami melihat tingkat positif COVID yang lebih tinggi di gedung tempat tinggal bertingkat tinggi daripada di daerah kumuh … untuk menghentikan penyebaran, hanya layanan penting yang diizinkan,” kata Kishor Pednekar, wali kota Mumbai, menambahkan bahwa hotel, pub dan pusat perbelanjaan harus akan diberlakukan aturan jam malam, seperti dikutip Reuters.

Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita di stasiun kereta api di Mumbai, pada Rabu, 17 Maret 2021. [FOTO: REUTERS]

India mencatat 62.714 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan negara itu pada Minggu, 28 Maret 2021. Ini merupakan penghitungan satu hari tertinggi sejak pertengahan Oktober tahun lalu.

Dengan 312 kematian, angka kematian satu hari juga merupakan yang tertinggi sejak Natal, menurut data kementerian.

Beberapa rumah sakit pemerintah melaporkan bahwa mereka kehabisan tempat tidur perawatan kritis di kota Mumbai.

Sementara Maharashtra memimpin lonjakan kasus COVID-19, beberapa negara bagian lain – Kerala, Punjab, Karnataka, Gujarat, Tamil Nadu, Haryana dan Madhya Pradesh – juga mengalami peningkatan kasus.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Banyak orang India mulai mempertanyakan kampanye ekspor vaksin yang dipublikasikan pemerintah ketika hanya sebagian kecil dari populasi negara itu yang telah diinokulasi.

India telah memasok 61 juta dosis vaksin ke sebanyak 77 negara sebagai bagian dari hibah dan pengaturan komersial.

Pejabat di kementerian kesehatan di New Delhi mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk fokus pada program vaksinasi dalam negeri menyusul lonjakan kasus COVID-19 dan tidak akan ada perluasan segera untuk ekspor vaksin.

Para ahli mengatakan sejauh ini lebih dari 40 juta orang di India telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona, tetapi itu kurang dari 4% dari 1,35 miliar populasi negara itu.

“Upaya vaksinasi harus ditingkatkan secara besar-besaran, dan uji serta protokol pelacakan dan isolasi harus diperkuat di seluruh negeri,” kata SK Sinha, seorang pejabat kementerian kesehatan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Tewaskan 114 Warga Sipil, Pejabat Tinggi Militer AS dan Sekutunya Mengutuk Kekerasan yang Dilakukan Pasukan Keamanan Myanmar

Bukan Nuklir, Berikut 4 Insiden Ledakan Terdahsyat Sepanjang Sejarah