in ,

Kemenkes Klaim Tren Kasus COVID-19 Nasional Mulai Melandai

“Kita juga melihat bahwa positivity rate di kota-kota besar di Jawa-Bali dalam periode 13-19 Februari mulai menunjukkan penurunan,” katanya.

CakapCakapCakap People! Pemerintah melihat adanya adanya tren penurunan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir. Padahal, menurut Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi, sejak varian omicron terdeteksi di Tanah Air pada Desember 2021, kasus COVID-19 harian nasional terus meningkat hingga melebihi puncak kasus delta. Indonesia mencatatkan rekor, yaitu 64.718 kasus omicron pada 16 Februari.

“Sejak itu (puncak kasus omicron) angka konfirmasi kasus harian tersebut terus menurun hingga kemarin dilaporkan sebanyak 34.000. Kita ketahui bahwa angka tersebut juga sudah berada di bawah puncak kasus varian delta, yang di Juli-Agustus tahun lalu mencapai angka 56.757 kasus per hari,” ungkap Nadia dalam telekonferensi pers di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.

Selain itu, pemerintah juga melihat jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit cenderung melandai. Secara nasional, ujar Nadia, jumlah pasien yang dirawat mencapai 34.488 atau 38 persen dari kapasitas tempat tidur isolasi yang telah disediakan pemerintah.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reueters]

Menurutnya, angka pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang dirawat pada saat puncak gelombang delta, yakni 93.256 orang.

Lebih jauh Nadia menjelaskan, penurunan kurva kasus harian tersebut berdampak kepada penurunan angka positivity rate nasional yang saat ini berada pada level 17,7 persen. Tren penurunan positivity rate tersebut disumbangkan dari penurunan di sejumlah provinsi.

“Kita juga melihat bahwa positivity rate di kota-kota besar di Jawa-Bali dalam periode 13-19 Februari mulai menunjukkan penurunan,” katanya.

Banten yang pernah di posisi 27,4 persen, menurut Nadia, saat ini turun menjadi 23,1 persen. Bali pada posisi 18,3 persen turun menjadi 11,2 persen, sedangkan DKI Jakarta yang sempat pada 23 persen, kini sudah turun menjadi 17,8 persen. Sedangkan Jawa Barat yang sempat pada posisi 23,7 persen turun menjadi 22,8 persen, Jawa Tengah juga turun dari 27,6 persen menjadi 26,5 persen, Jawa Timur juga turun dari 18 persen menjadi 17 persen.

Wilayah di luar Jawa dan Bali, Nadia mengklaim, juga terjadi penurunan positivity rate, di antaranya Papua, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Selatan.

“Meski begitu, semua daerah tentunya belum pernah mencapai tingkat perawatan pasien seperti saat puncak delta tahun 2021 yang lalu,” tuturnya.

Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis, 12 November 2020. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz]

Angka Kematian

Adapun jumlah kematian pasien COVID-19 sejak omicron muncul di Tanah Air mencapai 2.484 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73 persen belum divaksin lengkap dan sama sekali belum mendapatkan vaksinasi COVID-19. Selain itu, setidaknya 21 persen pasien yang meninggal tersebut mempunyai kumorbid atau penyakit penyerta lebih dari satu.

“Risiko kematian bagi non-lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan booster hanyalah 0,49 persen, sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapatkan booster itu 7,5 persen,” tuturnya.

Sementara risiko kematian non-lansia tanpa komorbid, yang telah divaksinasi lengkap adalah 2,9 persen, dan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap yakni 22,8 persen.

Maka dari itu, Nadia kembali mengingatkan pentingnya masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 terutama bagi kelompok rawan, yakni lansia, dan yang mempunyai komorbid.

Hingga Senin, 21 Februari 2022, kata Nadia, terdapat 337 juta dosis vaksin yang telah disuntikan. Selain itu, dilaporkan juga sebanyak 51,97 persen dari total 270 juta populasi di Indonesia telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama.

“Sebanyak 189,689 juta vaksin dosis satu telah diberikan dan dosis kedua sebanyak 140,4 juta telah diberikan hingga 21 Februari kemarin. Vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 51,97 persen, dari populasi 270 juta penduduk Indonesia, dan kita berharap kita akan melengkap target vaksinasi kita sebanyak 70 persen pada Juni 2022,” jelasnya.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Menara Eiffel Paris Menyala Dalam Warna Bendera Nasional Ukraina

Pejabat: 100.000 Orang Ukraina Telah Melintasi Perbatasan ke Polandia