in ,

Ini Syarat Perjalanan Mudik Lebaran 2022 Jika Belum Suntik Vaksin COVID-19 Booster

“Kalau yang belum booster, kalau dia baru divaksinasinya dua kali harus tes antigen,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu, 23 Maret 2022.

CakapCakap – Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2022 ini tidak akan ada larangan mudik Lebaran. Masyarakat boleh mudik Lebaran dengan syarat sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap (1 dan 2) serta booster. Lalu, bagaimana jika masyarakat belum mendapat vaksin COVID-19 dan booster?

Masyarakat dibolehkan mudik pada Lebaran 2022. Ini merupakan kali pertama pemerintah mengizinkan mudik di tengah pandemi virus corona, setelah dua tahun berturut-turut mudik dilarang.

Namun demikian, ada syarat khusus bagi mereka yang hendak mudik, yakni sudah vaksin COVID-19 dosis tiga atau booster.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers daring, Rabu, 23 Maret 2022.

Foto: Reuters

Catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menunjukkan, vaksinasi booster baru mencapai 18.070.929 suntikan per Rabu, 23 Maret 2022. Pada periode yang sama, capaian vaksinasi dosis pertama menyentuh angka 195.229.531, dan vaksinasi dosis kedua berada di angka 156.139.516.

Lalu, bagaimana dengan warga yang belum menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster? Bolehkah mereka tetap mudik?

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, orang yang belum menerima vaksinasi booster juga dibolehkan mudik. Namun, berlaku sejumlah syarat perjalanan.

Berikut syarat perjalanan mudik Lebaran jika belum vaksin COVID-19 booster

Bagi pemudik yang sudah divaksin dosis pertama, syaratnya wajib menunjukkan hasil negatif COVID-19 dari tes PCR sebagai syarat perjalanan.

Sementara, mereka yang sudah divaksinasi lengkap atau dua dosis harus menunjukkan hasil negatif COVID-19 dari tes antigen sebagai syarat perjalanan mudik.

“Kalau yang belum booster, kalau dia baru divaksinasinya dua kali harus tes antigen,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu, 23 Maret 2022.

Aturan resmi terkait syarat perjalanan dan pelaksanaan mudik Lebaran 2022 nantinya akan dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan dan SE Satgas Penanganan COVID-19.

Untuk memenuhi kebutuhan booster selama perjalanan mudik, pemerintah menyediakan posko vaksinasi. Nantinya, akan disediakan tempat-tempat khusus baik di angkutan umum maupun beberapa pos vaksinasi untuk memberikan layanan vaksinasi bagi pemudik.

Budi mengatakan, saat ini stokn vaksin COVID-19 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dosis kedua maupun ketiga hingga empat bulan mendatang. Menurut dia, persediaan vaksin di dalam negeri memadai, termasuk jika pemerintah melakukan peningkatan pemberian vaksinasi booster bagi para pemudik sebelum mereka menempuh perjalanan pulang kampung.

“Masih ada 80 juta dosis vaksin untuk suntik booster dan suntik dosis kedua,” kata dia.

Menkes menambahkan, syarat vaksin booster untuk perjalanan mudik Lebaran 2022 diberlakukan demi melindungi kelompok lansia. Menurutnya, lansia menjadi kelompok rentan yang terpapar COVID-19 saat Lebaran karena akan bertemu banyak kerabat.

“Kalau vaksinasi tidak lengkap, dampaknya negatif terutama pada orang tua. Orang tua ini saat Lebaran sasaran kunjungan anak-anaknya, karena itu (presiden) menyarankan kalau mau mudik itu sebaiknya di-booster, supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti terkena COVID-19,” ujar Budi.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Pelonggaran lain

Selain mudik dibolehkan, pemerintah melakukan sejumlah pelonggaran lainnya jelang Ramadhan 2022. Misalnya, pada tahun ini umat Islam dibebaskan untuk shalat tarawih berjamaah di masjid. Sebagaimana diketahui, pada dua Ramadhan sebelumnya pemerintah menganjurkan umat muslim untuk beribadah dari rumah selama bulan suci lantaran kasus Covid-19 yang belum terkendali.

Namun demikian, pada Ramadhan kali ini pegawai dan pejabat pemerintahan masih dilarang menggelar buka bersama dan open house saat Lebaran. Aturan lain yang juga dilonggarkan yakni dihapusnya karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Indonesia.

Meski begitu, pelaku perjalanan wajib melakukan tes PCR. Jika hasilnya negatif, maka dapat melanjutkan perjalanan. Namun, jika hasilnya positif, pelaku perjalanan akan ditangani oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Presiden mengingatkan bahwa meski situasi pandemi virus corona di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan, tetapi disiplin protokol kesehatan harus tetap diutamakan.

“Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker wajah, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” kata kepala negara.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kasus COVID-19 Jawa Bali

Situasi Pandemi Terus Membaik, Pemerintah Perbolehkan Tarawih dan Mudik Lebaran

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ICBM Baru; Uji Coba Terbesar Sejak 2017