in ,

Studi NCID: Vaksin Booster Moderna Berikan Respons Antibodi ‘Jauh Lebih Tinggi’

“Tingkat antibodi penetral terhadap Omicron dengan Pfizer-BioNTech/ Comirnaty adalah 72,8 persen pada Hari ke-28 berbanding 84,3 persen dengan Moderna,” tambah NCID.

CakapCakapCakap People! Temuan sementara oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (National Centre for Infectious Diseases / NCID) Singapura telah menunjukkan bahwa suntikan COVID-19 booster Moderna akan memberi orang dewasa yang lebih tua respons antibodi “jauh lebih tinggi”.

Temuan ini didasarkan pada uji klinis yang dilakukan pada 100 peserta yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech/Comirnaty sebagai vaksinasi COVID-19 primer mereka. Setengah dari peserta adalah berusia di bawah 60 tahun, setengah lainnya di atas 60 tahun, dengan dua orang akhirnya keluar dari studi tersebut, melansir Channel News Asia.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan jarum suntik dengan vaksin Moderna COVID-19 di situs vaksinasi pop-up di Manhattan di New York City, New York, AS, 29 Januari 2021. [Foto: REUTERS/Mike Segar]

Mengumumkan temuannya pada Kamis, 17 Maret 2022, NCID mengatakan respons antibodi yang lebih kuat untuk orang dewasa yang lebih tua termasuk yang melawan SARS-CoV-2 “tipe liar”, dan terhadap semua variant of concern, dari Alpha hingga Omicron.

Studi ini juga menemukan bahwa untuk kelompok ini, pada hari ketujuh setelah suntikan booster, tingkat antibodi rata-rata kira-kira dua kali lebih tinggi ketika diberikan booster Moderna daripadan booster Pfizer-BioNTech/ Comirnaty dan 1,5 kali lebih tinggi pada Hari ke-28.

“Tingkat antibodi penetral terhadap Omicron dengan Pfizer-BioNTech/ Comirnaty adalah 72,8 persen pada Hari ke-28 berbanding 84,3 persen dengan Moderna,” tambah NCID.

Namun untuk orang dewasa yang lebih muda, perbedaan seperti itu tidak diamati, dengan peserta yang menunjukkan tingkat antibodi yang sama apakah mereka telah menerima suntikan booster Moderna atau Pfizer-BioNTech/Comirnaty.

EFEK SAMPING

Efek samping vaksin umum terjadi di antara para peserta, tetapi ini “ringan dan tak lama”, kata NCID. Efek sampung itu di antaranya adalah nyeri di tempat suntikan dalam waktu 72 jam setelah suntikan booster, kelelahan, diikuti oleh nyeri otot tercatat sebagai efek samping yang dirasakan pada umumnya.

Untuk peserta berusia 60 dan lebih tua, demam dan kelemahan lebih sering terjadi pada mereka yang menerima Moderna sebagai dosis booster. Tidak ada peserta yang memiliki efek samping yang serius, catat NCID.

Pada temuan keseluruhan, NCID mengatakan pengamatan melengkapi studi dari uji coba internasional lainnya.

“(Mereka) memberikan data lokal yang meyakinkan bahwa dosis ketiga vaksin mRNA aman dan efektif untuk meningkatkan respons kekebalan,” kata NCID.

“Individu yang berisiko lebih tinggi terkena COVID-19 parah seperti orang dewasa yang lebih tua (60 tahun ke atas) lebih cenderung memiliki tingkat antibodi yang rendah enam bulan setelah seri vaksinasi primer, jadi penting bagi kelompok ini untuk menerima suntikan booster,” kata Dr Barnaby Young, yang memimpin studi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

3 Kesalahan Menggosok Gigi Menurut Ahli

Kasus Diabetes Melonjak Sejak Pandemi, Ada Hubungannya dengan COVID-19?