in ,

COVID-19: Jika Makassar Lockdown, Inilah Persiapan yang Sudah Dilakukan oleh Pemkot Makassar

Menurut Iqbal, Makassar siap melakukan lockdown karena memiliki stok pangan yang mencukupi.

CakapCakapCakap People! Jika kebijakan lockdown diberlakukan untuk menghadapi pandemi COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah menyiapkan komunitas-komunitas untuk membagikan logistik kepada masyarakat.

“Jika diberlakukan lockdown, sudah ada komunitas-komunitas dibentuk untuk membagikan logistik kepada masyarakat yang berdiam di dalam rumah masing-masing. Kebijakan lockdown ini kemungkinan dilakukan, karena pandemi COVID-19 berkembang pesat di Kota Makassar,” kata Pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb kepada wartawan, Kamis, 26 Maret 2020, Kompas melaporkan.

Petugas bersiap menyemprotkan disinfektan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 22 Maret 2020. [Foto: ANTARA / Aprillio Akbar]

Menurut Iqbal, Makassar siap melakukan lockdown karena memiliki stok pangan yang mencukupi.

Pemerintah Kota Makassar pun sudah berkoordinasi dengan pengusaha-pengusaha untuk membantu mencukupi kebutuhan pokok masyarakat selama lockdown.

“Stok pangan siap. Hanya memang sekarang ini, harga gula naik di atas HET mencapai Rp 18.000 kilogram. Tapi masih harga itu masih batas kontrol. Kita punya stok gula sekarang ini, sebanyak 600 ton. Akan ada tambahan stok gula lagi sebanyak 1.000 ton gula. Stok pangan kita cukup hingga jelang ramadhan mendatang,” ungkapnya.

Sebelumnya, Iqbal Suhaeb mengungkapkan kemungkinan lockdown akan diberlakukan di Kota Makassar dengan peningkatan warga terpapar COVID-19 yang sangat besar.

Meski status Kota Makassar telah lama dinyatakan darurat, jumlah ODP, PDP, suspect COVID-19 hingga penderita meninggal dunia terus bertambah.

“Kemungkinan Makassar lockdown ini, setelah dilakukan rapat koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan yang baru saja selesai. Karena dilihat lonjakan pandemi COVID-19 sangat besar di Makassar. Tapi akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat,” tuturnya.

Ilustrasi. [Foto: Elite Readers]

Jika lockdown diberlakukan, lanjut Iqbal, pemerintah sudah mengantisipasi langkah-langkah yang akan dilakukan. Semua pintu-pintu masuk melalui jalur udara, laut maupun darat akan dibatasi.

“Jadi akan dibatasi dan dijaga ketat jalur-jalur keluar masuk orang di Kota Makassar. Baik bandara, pelabuhan maupun jalur-jalur darat. Tapi tidak sepenuhnya ditutup, jelas ada mekanismenya. Karena Kota Makassar masih membutuhkan obat-obatan maupun APD untuk mengatasi pasien Covid-19,” tuturnya.

Seperti diketahui, laporan per Kamis, 26 Maret 2020, total sebanyak 27 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 3 meninggal dunia di Sulawesi Selatan. Dari 27 kasus tersebut, Makassar menjadi yang terbanyak yaitu dengan 19 kasus positif.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Social Distancing Punya Manfaat Baik untuk Kulit, Loh! Sudah tahu?

Dokter di AS Berikan 16 Kali Lebih Banyak Vitamin C untuk Pasien COVID-19 Kritis, Ini Hasilnya!