in ,

Angka Kematian Meningkat Dramatis, Indonesia Adopsi Strategi Baru Atasi Korban Meninggal COVID-19

Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 27.664 orang hingga Sabtu, 23 Januari 2021.

CakapCakapCakap People! Jumlah kematian akibat virus corona telah meningkat secara dramatis di Indonesia sejak awal Desember 2020, mendorong pemerintah untuk mencari pendekatan berbeda yang dapat memperlambat jumlah korban jiwa karena negara ini berada di ambang kehancuran sistem kesehatan.

Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menewaskan lebih dari 10.700 orang di Indonesia sejak 1 Desember 2020, mewakili 39 persen dari jumlah total korban sejak wabah dimulai pada awal Maret 2020.

Indonesia terakhir kali melaporkan kurang dari 100 kematian akibat COVID-19 dalam sehari adalah pada 21 November 2020.

Namun pemerintah yakin situasi ini dapat berbalik dengan penerapan strategi baru.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Nasional Wiku Adisasmito. [Foto: Dok. BNPB]

“Kami optimis upaya peningkatan kuantitas dan kualitas layanan, terutama untuk active case care dapat menurunkan angka kematian,” kata Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas COVID-19 Nasional Indonesia, kepada Jakarta Globe dalam wawancara baru-baru ini.

Saat rumah sakit mendekati kapasitas 70 persen, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran yang mendesak pemilik rumah sakit di seluruh negeri untuk mengalokasikan hingga 40 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19.

Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan secara signifikan petugas kesehatan yang aktif dan menerapkan terapi plasma penyembuhan (convalescent plasma) untuk mempercepat waktu penyembuhan pasien, katanya.

Meskipun Indonesia memberlakukan lockdown sendiri atau yang disebut sebagai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang berlaku hingga 25 Januari 2021, tetapi ini adalah gambaran yang sama sekali berbeda dengan, misalnya, apa yang terjadi di Melbourne.

Wiku yang juga ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia ini mengatakan beberapa daerah di Jawa dan Bali yang memiliki angka kasus aktif dan kematian di atas rata-rata nasional, angka kesembuhan di bawah angka nasional, atau angka tingkat hunian tempat tidur (BOR) di atas 70 persen diperlukan untuk melakukan pembatasan.

“Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah terus dipantau oleh Satgas Pusat melalui koordinasi rutin dengan Satgas daerah,” ujarnya.

Pengujian yang Dapat Diakses

Pemerintah telah mengintensifkan upaya pencegahan melalui gugus tugas regional yang mengatur perubahan perilaku, dan sebaliknya memperluas cakupan pengujian COVID-19, mencapai target pengujian sesuai dengan standar WHO.

Baru-baru ini telah ditetapkan batas biaya yakni Rp 900.000 untuk tes swab COVID-19, setelah mengklaim bahwa beberapa rumah sakit swasta mengenakan biaya hingga Rp 2.000.000 kepada pasien.

Pengujian COVID-19 gratis di rumah sakit pemerintah dengan syarat pasien menunjukkan gejala, katanya. Rumah sakit swasta di Jakarta telah mengenakan biaya hampir dua kali lipat kepada pasien untuk mendapatkan hasil tes lebih cepat, yang biasanya memakan waktu beberapa hari, Jakarta Globe melaporkan.

Pejabat pemerintah memperkirakan bahwa pandemi akan segera terkendali di Indonesia, dengan peluncuran vaksinasi pertama yang telah dimulai pada 13 Januari 2021.

Yang pertama divaksinasi adalah petugas kesehatan dan perwakilan pejabat publik dan tokoh masyarakat dan agama untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan vaksin yang aman dan terbukti efektif.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

“Kami menahan diri untuk tidak melihat pandemi ini dari sudut pandang negatif, kami lebih berharap pandemi COVID-19 dapat menghasilkan pelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat,” kata Wiku.

“Masih ada ancaman penyakit menular lain yang mungkin perlu kita hadapi di masa depan. Semoga saat menghadapi pandemi lain, Indonesia lebih waspada dan memitigasi risiko tersebut seefektif mungkin. ”

Di Indonesia, 6,5 juta orang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Negara ini telah memasuki resesi dengan lebih dari 7 juta orang memasuki kemiskinan pada akhir tahun 2020.

Indonesia kini telah melaporkan total 977.474 kasus COVID-19, setelah menambahkan sebanyak 12.191 kasus baru pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Kasus aktif COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 158.751 hingga Sabtu.

Sementara itu, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 221 orang, sehingga total menjadi 27.664 pada Sabtu. Sedangkan total pasien yang sembuh sebanyak 791.059.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Doni Mardono, Ketua Satgas COVID-19 Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona Usai Perjalanan Ke Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan

5 Pulau Angker Ini Memiliki Kisah Misteri dan Berbahaya untuk Dikunjungi, Bisa Tebak?