in ,

Anak-anak di Singapura yang Terinfeksi COVID-19 Alami Gejala Ringan, Tidak Parah; tapi Situasinya Mengkhawatirkan

Varian baru virus corona jauh lebih ganas dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil, kata Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing.

CakapCakapCakap People! Beberapa anak di Singapura yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan namun tidak ada yang sakit parah. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing, Minggu, 16 Mei 2021.

Namun, situasinya mengkhawatirkan karena strain baru virus corona jauh lebih ganas dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil, tambahnya, seperti dilaporkan The Straits Times.

“Ini adalah area yang menjadi perhatian kita semua … Peningkatan tajam jumlah kasus komunitas saat ini mengharuskan kita untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi kita dalam beberapa hari mendatang,” katanya pada konferensi pers gugus tugas multi-kementerian (Multi-Ministry Taskforce – MTF) untuk COVID-19.

Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing mengatakan situasinya mengkhawatirkan karena strain baru virus corona jauh lebih ganas dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil. FOTO: STRAITS TIMES FILE

Associate Professor Kenneth Mak, direktur layanan medis Kementerian Kesehatan Singapura, tidak hadir pada konferensi pers hari Minggu tersebut.

Namun, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan dia telah berbicara dengan Prof Mak sebelum pengarahan, dan menambahkan: “Dia memang menyebutkan jenis B1617 tampaknya lebih mempengaruhi anak-anak, jadi Anda akan melihat bahwa untuk sekolah, tanggapannya telah berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. “

Dia mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan (MOE) Singapura telah bertindak cepat untuk membuat sekolah dengan siswa yang dites positif COVID-19 beralih ke pembelajaran berbasis rumah (Home-Based Learning – HBL), dan bakal melakukan tes COVID-19 di seluruh sekolah.

“Itu juga merupakan tindakan pencegahan yang telah dilakukan baru-baru ini, mengingat perilaku yang berbeda dari jenis virus ini.”

Beberapa siswa telah dites positif mengidap COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan banyak dari mereka yang terkait dengan klaster di pusat pendidikan Learning Point di Parkway Center.

“Sepengetahuan kami, semua siswa yang berada di bawah karantina atau yang telah dipastikan tertular virus, beberapa dari mereka memiliki gejala ringan tetapi tidak ada yang sakit parah pada saat ini,” kata Chan.

“Mengenai bagaimana virus ini dapat mempengaruhi anak-anak secara berbeda dari jenis lainnya, saya pikir itu paling baik dijawab oleh pihak medis dan kami pasti akan terus mencermati hal ini,” katanya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Kementerian Pendidikan Singapura mengumumkan pada hari Sabtu, 15 Mei 2021, bahwa tujuh sekolah dasar dengan siswa yang dites positif COVID-19 akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah mulai Senin, 17 Mei 2021.

Pada Minggu malam, 16 Mei 2021, Kementerian Pendidikan Singapura mengumumkan bahwa siswa dari semua sekolah dasar dan menengah, sekolah menengah pertama dan Millennia Institute, serta dari sekolah pendidikan luar biasa, akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah (Home-Based Learning – HBL) mulai Rabu, 19 Mei 2021.

Meski demikian, sekolah akan tetap terbuka untuk terus memberikan dukungan kepada anak-anak dan keluarga yang membutuhkan.

Chan mengatakan bahwa selain sekolah, ada juga risiko penularan dalam kegiatan di luar kelas, sehingga warga Singapura tidak boleh berpuas diri.

“Karena sifat virus terus berkembang, kita tidak boleh membuat asumsi yang salah bahwa karakteristik tetap tidak berubah untuk jenis virus yang berbeda.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sekjen PBB Imbau Agar Bentrokan Israel-Gaza Dihentikan; Sedikitnya 181 Warga Palestina Tewas Termasuk Anak-anak

Inilah Roket Hingga Stasiun Luar Angkasa yang Pernah Jatuh ke Bumi