CakapCakap – Cakap People! Minum kopi adalah cara menyenangkan untuk memulai hari dan jutaan orang melakukannya di berbagai belahan dunia. Namun, pakar nutrisi Simrun Chopra tak menganjurkan tiga kelompok orang berikut untuk melakukannya.
Tiga kelompok yang disebut Chopra di akun Instagram-nya adalah orang dengan metabolisme lambat, penderita kecemasan, dan ibu hamil. Berikut alasannya, dilansir dari Express.co.uk.
Orang dengan metabolisme lambat bisa terganggu siklus tidurnya setelah minum kopi. Proses memetabolisme kopi setiap orang memang berbeda.
“Orang dengan metabolisme lambat adalah kelompok yang tak bisa mencerna kafein dengan efektif. Mereka akan terjaga, waspada, atau cemas sampai sembilan jam setelah meminumnya. Sebaliknya, orang dengan metabolisme cepat akan mendapat suntikan energi. Apakah efeknya baik atau buruk tergantung bagaimana kita mencernanya,” ujar Chopra.
Jangan hilangkan manfaatnya
Sementara pada penderita kecemasan atau riwayat serangan panik, kopi bisa membuat perasaan terganggu. Dan buat ibu hamil dan menyusui, kopi jelas terlarang. Badan Kesehatan Inggris (NHS) mengimbau semua minuman dengan kadar kafein cukup tinggi seperti kopi, cola, dan minuman energi harus dihindari karena tak diketahui berapa kadar aman kafein. Menurut Chopra, membatasi minum kopi bisa meningkatkan daya ingat dan saat bereaksi.
“Minum 1-2 cangkir sehari bisa bermanfaat untuk jangka panjang, akan tetapi jangan mengonsumsi terlalu banyak minuman mengandung kafein seperti minuman energi,” sarannya.
Ia juga memberikan tips berikut:
1. Minum maksimal 1-2 cangkir sehari (3-5 mg per kilogram berat badan).
2. Hindari menambahkan susu, krim, dan banyak gula karena kopi jadi tak bermanfaat.
3. Buat pemilik metabolisme lambat, minum satu cangkir saja sehari, terutama di pagi hari.
4. Hanya minum kopi ketika dibutuhkan.
5. Hindari minuman berkafein saat makan karena bisa mengganggu penyerapan vitamin dan mineral tertentu.
6. Jika ingin berolahraga, minum kopi 30-60 menit sebelumnya.