in ,

Robot-Robot Pintar di Rwanda Ini Digunakan Dalam Pertarungan Melawan COVID-19

Robot pintar ini juga dapat memperingatkan orang-orang yang tidak mengenakan masker, atau memakai masker dengan cara yang salah.

CakapCakapCakap People! Kementerian Kesehatan di Rwanda telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan lima robot sebagai pekerja garis depan untuk melawan virus corona baru (COVID-19).

Dalam akun Twitter resminya, Departemen  Kesehatan Rwanda memperkenalkan apa yang mereka sebut sebagai “robot epidemi”. Kelima robot tersebut bernama; Akazuba, Ikirezi, Mwiza, Ngabo, dan Urumuri, yang akan digunakan di rumah sakit untuk meminimalkan risiko infeksi di kalangan profesional perawatan kesehatan.

Inilah robot-robot pintar yang dipakai di Rwanda. [Foto: Rwanda Biomedical Centre]

Robot buatan Belgia ini memiliki kemampuan untuk membantu perawat medis melakukan pemeriksaan suhu, memantau status atau kondisi pasien, menyimpan catatan medis, mengirimkan makanan dan obat-obatan ke kamar pasien, mengambil data, dan bahkan memberi tahu petugas yang bertugas tentang kelainan yang terdeteksi.

“Sifat menular COVID-19 menyerukan inovasi teknologi untuk mengatasi pandemi. Inilah sebabnya Rwanda memperkenalkan robot dan drone di antara inisiatif teknologi tinggi lainnya untuk meningkatkan efisiensi dalam pertarungan,” kata Menteri Inovasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Paula Ingabire.

Sementara itu, menteri kesehatan Rwanda, Daniel Ngamije, mengatakan bahwa robot teknologi tinggi memiliki kapasitas untuk menyaring atau mendeteksi 50 hingga 150 orang per menit. Dia mengatakan bahwa kemampuan khusus robot akan membantu mengurangi beban kerja pekerja garis depan.

“Petugas medis dan pekerja garis depan lainnya mengunjungi kamar pasien berkali-kali untuk memberikan obat-obatan, makanan, melakukan tes, dan lain-lain – dan ini dapat meningkatkan risiko tertular virus,” kata Ngamije kepada surat kabar lokal The New Times, Rabu, 20 Mei 2020.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Selain itu, robot pintar ini juga dapat memperingatkan orang-orang yang tidak mengenakan masker, atau memakai masker dengan cara yang salah.

Daniel menambahkan bahwa robot ini dibuat melalui upaya bersama Kementerian ICT dan Inovasi Rwanda dan Program Pembangunan PBB (UNDP).

Melansir Okay Africa, Ngamije juga mengatakan bahwa Rwanda juga sedang mencari kemungkinan untuk menyebarkan lebih banyak robot yang dapat melakukan tugas-tugas lain, termasuk mendisinfeksi tempat-tempat umum.

Rwanda terus menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah kasus virus corona yang rendah. Hingga Minggu, 24 Mei 2020, negara ini hanya mencatat 325 kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 227 pemulihan, dan nol kematian, berdasarkan data yang dihimpun Worldometers.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Belanda: Hewan Cerpelai Diduga Telah Menularkan Virus Corona Pada Manusia

Karena Wabah, Grebeg Syawal Peringatan Idul Fitri di Keraton Jogja Ditiadakan