in ,

Nepal Lockdown di Tengah Kebangkitan Infeksi COVID-19

Kementerian Kesehatan Nepal mencatat total 312.699 infeksi, dengan 30.209 kasus aktif

CakapCakapCakap People! Ibu kota Nepal, Kathmandu, dan kota-kota utama lainnya di negara Himalaya itu telah lockdown di tengah kebangkitan kasus virus corona. Demkian disampaikan para pejabat.

Lockdown COVID-19 itu akan tetap berlangsung selama seminggu, menurut Kali Prasad Parajuli, kepala petugas distrik Kathmandu, Al Jazeera melaporkan, Kamis, 29 April 2021.

Warga yang menuju ke desa mereka berkumpul di tempat parkir bus saat Nepal mengumumkan lockdown [Foto: Navesh Chitrakar / Reuters]

“Perintah pelarangan bisa diperpanjang setidaknya satu minggu tergantung situasi COVID-19,” kata Parajuli kepada kantor berita DPA.

Di Kathmandu dan distrik sekitarnya, polisi mendirikan pos pemeriksaan dan menghentikan pengemudi dan pejalan kaki. Beberapa kendaraan disita karena melanggar aturan.

Kementerian Kesehatan Nepal mencatat total 312.699 infeksi, dengan 30.209 kasus aktif, sementara 3.211 orang meninggal karena COVID-19 sejauh ini.

Virus juga telah terdeteksi di base camp Gunung Everest tempat ratusan pendaki menunggu pendakian terakhir dari puncak tertinggi di dunia.

Pemerintah melarang semua bisnis dan layanan beroperasi kecuali yang penting, sementara itu juga membatasi pergerakan publik yang tidak perlu di ketiga distrik Lembah Kathmandu, Lalitpur dan Bhaktapur.

Mereka yang menentang pembatasan pergerakan publik atau tidak mengenakan masker wajah bisa menghadapi hukuman satu bulan penjara, denda hingga 500 rupee atau keduanya, menurut pejabat.

Namun, penerbangan internasional dan domestik beroperasi sesuai jadwal, tambah pejabat.

Pemerintah menutup perbatasan darat untuk warga asing, tetapi warga negara tetangga India dapat masuk dengan menunjukkan tes virus corona negatif dan bukti pemesanan hotel untuk karantina 10 hari.

Warga menuju desa mereka dengan bus yang penuh sesak setelah Nepal mengumumkan penutupan [Foto: Navesh Chitrakar / Reuters]

Negara itu meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari dan memberikan suntikan kepada 1,9 juta orang, semuanya disediakan oleh India dan China.

Tetapi para ahli kesehatan khawatir kelanjutan program vaksinasi tidak pasti setelah para pejabat gagal mendapatkan lebih banyak dosis dari India atau sumber lain.

Virus itu juga terdeteksi di base camp Everest tempat ratusan pendaki menunggu pendakian terakhir dari puncak tertinggi di dunia.

Menurut Departemen Pariwisata Nepal, total 408 pendaki memperoleh izin untuk mendaki Gunung Everest pada musim semi ini.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

China Luncurkan Modul Utama Stasiun Luar Angkasanya Sendiri, Saingi ISS

COVID-19 di India: Jual Mobil SUV Buat Beli Oksigen Medis Untuk Masyarakat