in ,

Jutaan Dolar Disembunyikan di Ruang Istana, Saksi Ini Sebut Hanya Presiden yang Memiliki Kunci

Omar al-Bashir, yang digulingkan dalam kudeta militer pada bulan April 2019 setelah pemberontakan rakyat yang panjang, menghadapi tuduhan korupsi dan kepemilikan mata uang asing secara ilegal.

CakapCakapCakap People! Presiden Sudan, Omar al-Bashir yang telah digulingkan, adalah orang yang memiliki satu-satunya akses ke ruang Istana Kepresidenan, tempat di mana jutaan mata uang lokal dan asing ditemukan. Demikian disebutkan seorang saksi pertahanan dan mantan Kepala Kantor Presiden pada sidang pengadilan terbaru tentang penggulingan pemimpin, pada Sabtu, 7 September 2019.

CNN melaporkan pada Minggu, 8 September 2019, saksi mengatakan, dirinya secara pribadi menyerahkan total 10,65 juta euro (USD11,8 juta), atau sekitar Rp165,2 miliar kepada berbagai entitas, termasuk kepada Wakil Kepala Rapid Support Forces (RSF) dan Universitas Internasional Afrika di Khartoum.

Ilustrasi mata uang Dollar US. (Foto: Unsplash)

Omar al-Bashir, yang digulingkan dalam kudeta militer pada bulan April 2019 setelah pemberontakan rakyat yang panjang, menghadapi tuduhan korupsi dan kepemilikan mata uang asing secara ilegal.

Mantan presiden Sudan itu telah ditahan di penjara Khartoum yang terkenal kejam di mana beberapa generasi pembangkang politik ditahan di bawah pemerintahannya selama tiga dekade.

“Al-Bashir adalah satu-satunya pemilik kunci ruangan di mana uang itu ditemukan. Misi saya hanya untuk memberikan uang tunai seperti yang diperintahkan oleh al-Bashir,” kata Mayor Jenderal Yassir Bashir, yang mengelola Kantor Kepresidenan antara tahun 2015 – 2018, kepada pengadilan.

Yassir Bashir mengatakan dirinya memberikan 5 juta euro kepada Wakil Kepala RSF, Abdul Rahim Dagalo, yang saudara lelakinya memimpin kelompok paramiliter dan secara luas diyakini sebagai jenderal paling berpengaruh yang memimpin negara itu.

Pemimpin RSF Mohammed Hamdan Dagalo, juga dikenal sebagai Hemedti, hadir selama penyerahan uang tunai itu, kata saksi.

Omar al-Bashir mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 1989 dan digulingkan oleh militer pada tahun 2019. (Foto: AFP)

Saksi memberikan tanda terima semua uang itu kepada pengadilan kecuali 5 juta euro kepada saudara laki-laki Dagalo. “Saya tidak diberi kuitansi kertas untuk jumlah yang dikirim,” tambahnya.

Dia memberikan 4,5 juta euro (USD5 juta) kepada pihak administrasi universitas, yang dikelola terutama oleh partai Kongres yang berkuasa al-Bashir, katanya. Dia juga mengatakan dia diperintahkan untuk memberikan personil militer dan warga sipil sebesar 200 ribu euro (USD 222 ribu) sebagai “treatment”.

Saksi kedua yang bekerja sebagai akuntan di universitas mengkonfirmasi penerimaan 4,5 juta euro. Ia mengatakan bahwa uang itu diberikan sebagai bentuk “dukungan” dari presiden.

Pengadilan menunda persidangan hingga Sabtu.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

6 Macam Makanan Ini Jadi Pemicu Bau Urine Lebih Tajam

Fenomena Meninggal Saat Berolahraga, Ternyata Ini Penyebabnya!