in ,

Inggris ‘Depak’ 3 Orang Terduga Mata-mata China yang Menyamar Sebagai Jurnalis

Ketiga jurnalis tersebut tidak jelas berasal dari media mana

CakapCakap – Cakap People, setidaknya ada 3 orang jurnalis yang diduga bekerja sebagai mata-mata China dan diminta meninggalkan negara Inggris tahun lalu.

Kabar tentang pengusiran tiga jurnalis terduga mata-mata tersebut pertama kali diberitakan oleh Daily Telegraph. Kendati demikian, pihak Inggris enggan menyebutkan alasan pengusiran ketiga jurnalis yang bersangkutan.

Diduga Bekerja sebagai Aparat Intelijen China

Jurnalis yang diusir tidak jelas berasal dari media mana. Gambar via pikiran-rakyat.com

Dikutip dari Kompas, Daily Telegraph melaporkan jika ketiganya tiba di Inggris dengan visa jurnalis. Tetapi diyakini mereka sebenarnya bekerja sebagai aparat intelijen China untuk Kementerian Keamanan Negara China.

Namun Kantor Dalam Negeri Inggris yang berkenan mengurusi imigrasi, keamanan, hukum dan ketertiban enggan berkomentar perihal laporan tersebut. Menurut BBC, Sabtu (06/02) tak jelas dari media mana 3 jurnalis yang ‘didepak’ dari Inggris tersebut. Kedutaan Besar China yang ada di London pun juga sudah dihubungi guna memberikan komentar.

Pengungkapan muncul pasca Lembaga Pengatur Penyiaran Inggris (Ofcom) pada Kamis (04/02) lalu mencabut izin media pemerintah China bernama CGTN untuk beroperasi di Inggris.

Ofcom menyatakan jika pemegang linsesi CGTN, yakni Star China Media Ltd tak melakukan kendali pada media itu lantaran sudah melanggar aturan.

Walau begitu, keputusan tersebut tidak berhubungan dengan berita tentang ‘pengusiran’ ketiga jurnalis asal China. Kementerian Luar Negeri China juga menyebut jika pihaknya sangat menentang putusan Ofcom tersebut.

BBC Menerbitkan Laporan Tentang Tindak Kejahatan

Tursunay Ziawudun salah satu wanita yang pernah berada di kamp pelatihan china. Gambar via bbc.com

Sedangkan di Amerika Serikat, terdapat berita yang cukup ‘mengganggu’ negara tersebut. Pihaknya merasa terkejut dengan laporan BBC yang merinci tuduhan pemerkosaan sistematis pada wanita etnik Uighur di kamp-kamp China.

“Kekejaman ini mengejutkan hati nurani dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius,” jelas seorang juru bicara dikutip dari Kompas.

Nigel Adams selaku Menteri Luar Negeri Junior Inggris menjelaskan pada parlemen Inggris pada Kamis lalu jika laporan itu menunjukkan adanya tindak kejahatan. Menurut prediksi, sekitar 1 juta orang Uighur serta kaum minoritas lain sudah ditahan di kamp-kamp China.

Menurut investigasi yang diterbitkan oleh pihak BBC pada Rabu (03/01) berisi tentang kesaksian langsung adanya pelecehan seksual, pemerkosaan, serta penyiksaan pada tahanan wanita yang dilakukan oleh penjaga dan polisi Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Cinta Sehidup Semati, Pasangan Suami Istri Ini Meninggal Hanya Selisih 2,5 Jam

Indonesia Laporkan Lebih dari 1.200 Kematian COVID-19 Dalam Lima Hari