in ,

Hebat! Jakarta Berhasil Keluar dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia, Sekarang Peringkat Berapa?

Penurunan peringkat tersebut akibat kegiatan lalu lintas yang ikut berkurang seiring kebijakan PPKM

CakapCakap – Cakap People, Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Sehingga cukup banyak masyarakat yang memilih guna merantau di kota tersebut. Jadi tidak heran jika Jakarta menjadi kota yang padat penduduk.

Akibatnya, Jakarta pun menjadi salah satu kota termacet di dunia. Bahkan dulunya menduduki peringkat 10 besar. Namun baru-baru ini kabar membahagiakan datang dari ibu kota.

Berita terbaru menyebutkan jika DKI Jakarta telah berhasil keluar dari 10 negara dengan kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index.

Mengalami penurunan tingkat kemacetan. Gambar via grid.id

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta. Menurut TomTom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di posisi ke-31 dari 416 kota lain yang berarti kemacetan semakin berkurang,” dikutip dari akun Instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, Minggu 17 Januari 2021.

Melalui survei yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi lokasi tersebut turut membahas keadaan lalu lintas Jakarta sejak 4 tahun terakhir. Di tahun 2017, tingkat kemacetan menyentuh angka 61% yang membuat DKI Jakarta menduduki peringkat empat besar sebagai kota termacet di dunia.

Satu tahun kemudian yakni pada 2018, DKI turun 3 peringkat menjadi urutan ke-7 sebagai kota termacet di dunia.

Kendati masih menjadi salah satu kota termacet di dunia, namun turunnya peringkat menandakan jika tingkat kemacetan di kota tersebut kian berkurang. Pemprov DKI juga menjelaskan bila hasil penilaian tingkat kemacetan tahun 2020 kini berada di rata-rata 36%.

Hasil tersebut juga berkurang apabila dibandingkan dengan tahun 2019, yang mana tingkat kemacetan di ibu kota mencapai angka 53% serta berada di urutan 10 besar kota termacet di dunia.

Lalu lintas tidak terlalu padat sejak PPKM. Gambar via womantalk.com

“Sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik hingga tahun ini keluar dari 10 besar dan berada di peringkat 31 dengan persentase 36 persen (turun 17 persen dari tahun sebelumnya). Artinya Jakarta semakin tidak macet,” tambahnya.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan jika terdapat penurunan penumpang lantaran kebijakan PPKM pengetatan di hari pertama, Senin 11 Januari 2021.

“Secara keseluruhan kinerja lalu lintas turun. Dibandingkan dengan hari yang sama pada Minggu lalu, Senin 4 Januari 2021, volume lalu lintas turun 3,86 persen,” terang Syafrin melalui keterangan tertulis yang dikutip dari Merdeka.

Tampaknya kebijakan PPKM memang berdampak pada sektor lalu lintas pula Cakap People. Sebab terjadi juga penurunan jumlah penumpang perkotaan sebanyak 6,63 persen. Rinciannya penumpang Transjakarta sebanyak 1,88%, MRT Jakarta 10,13 persen, KA Bandara 40,91 persen, serta pengguna KRL turun hingga 10,83 persen.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

China Bangun Rumah Sakit COVID-19 Dengan 1.500 Kamar Hanya Dalam Waktu 5 Hari

Cerita Jusuf Manggabarani, Pensiunan Jenderal Polisi yang Dianggap ‘Kebal’ Timah Panas Saat Duel dengan Preman Kampung