in ,

Hati-Hati! Jangan Makan Besar Sebelum Lari Jarak Pendek

Kebiasaan ini malah bisa menyebabkan gemuk

CakapCakap – Sebagian besar orang yang punya anggapan bahwa sebelum melakukan olahraga yang menguras tenaga sebaiknya mengisi perut terlebih dahulu dengan makanan. Cakap People mungkin juga mengetahui kebiasaan ini, atau barangkali juga malah selalu melakukannya. Namun, kamu perlu mengetahui bahwa makan sebelum berolahraga lari malah sangat tak disarankan. Apalagi, jika kamu makan besar sebelum menjalani lari jarak pendek, efek yang terjadi malah bukan yang diharapkan.

Banyak orang yang makan karbo sebelum lari marathon, tetapi tidak disarankan sebelum lari jarak pendek. Via kompas.com

Selama ini, banyak orang yang memang mempercayai carbo loading akan bisa menambah tenaga saat berlari. Makanya, sebelum lari half marathon (jarak menengah) dan full marathon, seringkali orang-orang makan karbo dalam jumlah besar untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya ketika lari. “Supaya tahan lama lari 4-6 jam, maka sehari sebelumnya dia akan makan karbo dalam jumlah yang besar. Seperti spaghetti, kentang, nasi, atau yang lainnya,” ungkap praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo, MHA, dimuat laman Detik.com.

Namun, hal yang sama tidak berlaku dalam olahraga lari jarak pendek, sekitar 5-10 kilometer, dan selesai dalam waktu 30 menit. Dijelaskan oleh dr Jack, carbo loading sebelum melakukan lari jarak pendek sama sekali tidak membawa manfaat. Bahkan, menurutnya malah bisa kontra-produktif, karena nanti setelah lari bukannya menjadi kurus, malah jadi gemuk. Apalagi makan besar sebelum berlari jarak pendek, akan membuat upaya untuk turunkan berat badan menjadi terganggu.

Pemahaman yang salah soal informasi kesehatan dan olahraga bisa menyebabkan risiko cedera. Via kompas.com

Ditambahkan lagi oleh dr Jack, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berbagai anggapan atau kepercayaan dalam berolahraga yang belum terbukti secara ilmiah dan medis. Menurutnya, saat ini ada banyak sekali informasi yang tidak benar, terutama dalam bidang kesehatan, yang bisa disebut sebagai hoax kesehatan. Faktanya, hoax kesehatan sendiri selain bisa menghilangkan manfaat olahraga, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera saat olahraga.

Bahkan, tidak jarang pula kesalahan pemahaman terhadap informasi kesehatan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung dan kasus kematian mendadak ketika melakukan olahraga lari. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkonfirmasi terkait suatu informasi kesehatan atau olahraga. Nah, diingat ya, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Polusi Udara Terus Meningkat, Ini Saran untuk Berolahraga Tetap Sehat! 

Catat! Superhero Marvel dari Asia, ‘Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings’ Tayang 12 Februari 2021!