in ,

Hari Pramuka: Inilah Sejarah dan Makna Praja Muda Karana

Sejarah Pramuka tentu tak lepas dengan peran Boden Powell yang diakui sebagai bapak Pandu sedunia.

CakapCakapCakap People! Indonesia memperingati Hari Pramuka Nasional yang jatuh tanggal 14 Agustus setiap tahunnya. Gerakan kepanduan di Indonesia ini telah menjadi salah satu kegiatan di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Adapun kegiatan-kegiatan di dalamnya adalah melatih kreativitas dan kedisiplinan.

Sejarah Pramuka tentu tak lepas dengan peran Boden Powell yang diakui sebagai bapak Pandu sedunia. Dia dikenal sebagai pemrakarsa gerakan Pramuka di abad ke-20. Lalu bagaimana dengan Pramuka di Indonesia?

View this post on Instagram

Pramuka Indonesia adalah para pandu dengan jiwa dan karakter yang tangguh. Tepatlah kiranya saya meminta kepada mereka untuk membuat dua gerakan nasional di zaman pandemi ini. Pertama, gerakan kedisiplinan nasional di mana seluruh anggota Pramuka Indonesia dapat turut serta mengajak semua anggota masyarakat untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan. Kedua, gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat untuk saling membantu, peduli, dan saling berbagi. Dua gerakan ini bukan hanya untuk membantu penanganan masalah nasional akibat pandemi, tetapi juga akan semakin mengasah jiwa dan karakter kepemimpinan sejati Pramuka Indonesia seperti tertuang dalam Dwidarma, Trisatya, dan Dasadarma Pramuka.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

Sejarah keberadaan Pramuka yang merupakan kepanjangan dari Praja Muda Karana ini diketahui sudah lama ada bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.

Mengutip Harian Kompas, Rabu, 14 Agustus 1991, gerakan kepanduan saat itu dibawa oleh bangsa Belanda dan hanya berlaku untuk orang Belanda. Meski demikian, para pemimpin gerakan politik di Indonesia melihat banyak manfaat positif dari organisasi kepanduan ini, salah satunya sebagai tempat pengkaderan.

Kemudian muncullah sejumlah organisasi kepanduan serupa seperti Jong Java Padvenderij (JJP), Hizbul Wathon, Sarekat Islam Afdeling Padvenderij (SIAP) ataupun Surya Wirawan.
Sampai akhirnya sesudah revolusi kemerdekaan tercatat sekitar 71 organisasi kepanduan dengan aneka latar belakang.

Melihat perkembangan itu, Presiden pertama RI, Soekarno membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.

Melalui panitia penyelenggara yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mendikbud Dr Prijono, Menteri Dr Azis Saleh, dan Menteri Achmadi, lahirlah Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) yang disahkan dengan Keputusan Presiden No 238 tanggal 20 Mei 1961.

Pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka jatuh pada 14 Agustus 1961 dan hingga kini dianggap sebagai hari jadi gerakan pramuka.

Foto: detikcom

Makna Praja Muda Karana

Menurut laporpan Harian Kompas pada Rabu, 14 Agustus 2018, Pramuka atau Praja Muda Karana memiliki makna jiwa muda yang suka berkarya.

Soekarno yang mempunyai perhatian besar pada Pramuka diberi gelar Pramuka Agung. Ia menyebut Pramuka sebagai ”soko guru hari kemudian bangsa Indonesia”.

Soekarno menyiapkan Markas Besar Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta, yang cukup megah dengan menggusur Gedung Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa, Gedung Departemen Agraria, dan beberapa rumah di Jalan Pejambon.

Di awal pergerakannya, Pramuka beranggotakan sekitar 500 ribu orang. Namun, saat ini meningkat berkali-kali lipat.

Mengenal Pramuka

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Sementara itu, pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

Pramuka dibagi menjadi beberapa tingkatan. Adapun jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan:

  • Siaga
  • Penggalang
  • Penegak
  • Pandega.

Sementara itu tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan terdiri atas:

  • Pembina
  • Pelatih
  • Pamong
  • Instruktur.

Tujuan dari Gerakan Pramuka cukup banyak. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang:

  • Beriman
  • Bertakwa
  • Berakhlak mulia
  • Berjiwa patriotik
  • Taat hukum
  • Disiplin
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
  • Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

KOMPAS.COM

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Berikut Sederet Manfaat Mengejutkan Kunyit Bagi Kesehatan!

Izinkan Pembukaan Kembali Sekolah di Zona Kuning, Ini Peringatan WHO untuk Indonesia