in ,

COVID-19: Di Singapura, Karantina Dilengkapi Pemandangan Laut dan Pelayanan Kamar

Singapura mengalami lonjakan terbesar dalam satu hari yaitu 73 kasus pada 25 Maret lalu.

CakapCakapCakap People! Seorang mahasiwa bernama Chelsie Lee mendarat di Singapura dari Inggris minggu ini, dan bersiap untuk menghabiskan 14 hari karantina terkait virus corona COVID-19 di rumah. Tetapi, dia dibawa ke sebuah hotel bintang lima di sebuah pulau resor.

Selama dua minggu tersebut, dia akan bangun dengan menghadap pemandangan laut di sebuah kamar yang biasanya berharga ratusan dolar per malam. Ya, selamat datang di karantina, gaya Singapura.

Ilustrasi pemandangan laut. [Foto: Pixabay]

Melansir Bloomberg, pemerintah Singapura mengatakan pada minggu ini bahwa mereka menempatkan warga yang kembali dari AS dan Inggris di hotel-hotel untuk mencegah mereka dari kemungkinan menyebarkan virus ke keluarga mereka, suatu kebijakan yang lebih ketat daripada sebelumnya yang membolehkan karantina di rumah.

Bagi Lee, itu berarti bangun pada pagi hari dengan menikmati sarapan sebagai layanan kamar berupa telur orak-arik, sosis, dan kentang goreng yang disajikan dengan croissant dan roti panggang saat dia menikmati pemandangan dari balkon di Resor dan Spa Rasa Sentosa Shangri-La.

“Saya mendapatkan tempat tidur berukuran besar untuk diri saya sendiri,” kata Lee, seorang mahasiswa hukum berusia 21 tahun di University of Warwick.

“Dan karena kamar saya berada di lantai delapan, saya memiliki pemandangan laut yang bagus. Saya bisa melihat pantai, kolam renang, dan kereta gantung. Cukup bagus,” katanya.

Peningkatan kasus COVID-19 di Singapura terjadi di mana sebagian besar melibatkan individu dengan riwayat perjalanan baru-baru ini, dan mereka yang kembali dari AS dan AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak dunia.

Singapura mengalami lonjakan terbesar dalam satu hari yaitu 73 kasus pada 25 Maret — mendapat sekitar 1.200 warga yang kembali dari Inggris dan AS setiap hari, Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong mengatakan kepada parlemen minggu ini.

Foto ini diambil pada 18 Februari 2020 menunjukkan orang-orang berjalan di dekat bangunan komersial di kawasan pusat bisnis di Singapura. (AFP / Roslan Rahman)

Untuk mencegah penyebaran di masyarakat, pemerintah Singapura mengatakan pada Selasa, 24 Maret 2020, bahwa pihaknya bekerja sama dengan operator hotel untuk menyediakan “fasilitas khusus” bagi mereka yang baru tiba, sementara mereka yang saat ini menjalani karantina di rumah, mereka juga bisa mengajukan permohonan untuk fasilts kamar-kamar itu. Mereka juga disediakan makanan dan laundry — dan semuanya dibayar dengan uang pembayar pajak.

Singapura telah memesan lebih dari 7.500 kamar hotel dan apartemen berlayanan untuk menampung para migran yang kembali, menurut situs web properti 99.co. Beberapa hotel yang terdaftar termasuk dalam rantai hotel mewah internasional seperti Hilton Worldwide Holdings Inc., InterContinental Hotels Group dan Accor SA, katanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Anjing Mampu Deteksi COVID-19 pada Manusia dengan Pelatihan Selama Enam Minggu

Rusia Minta Warga Setop Kirim Video ‘Meme’, Ini Alasannya