in ,

Kasus Positif COVID-19 di AS Tembus 123.000 Orang, Tertinggi di Dunia

Jumlah kasus COVID-19 di AS telah melampaui China dan Italia.

CakapCakapCakap People! Dua hari yang lalu, kasus COVID-19 yang dilaporkan di Amerika Serikat telah melampaui China dan Italia, dan menjadikannya negara dengan kasus terbanyak di dunia.

Terbaru, kasus COVID-19 telah mencapai sebanyak 123.776 positif COVID-19 yang dikonfirmasi dan 2.229 orang  telah meninggal dunia di AS per Minggu, 29 Maret 2020, hingga pukul 15.55 WIB, menurut data Worldmeters.

Melihat bagaimana jumlah kasus melonjak secara dramatis, para Gubernur AS meramalkan bahwa negara tersebut belum mencapai puncaknya. 

Pekerja medis membawa pasien dengan kereta dorong ke United Memorial Medical Center di Houston, Texas, pada 19 Maret 2020. [Foto: David J. Phillip / AP]

Menurut laporan US News, Sabtu, 28 Maret 2020, Gubernur New York Andrew Cuomo sebelumnya memperkirakan bahwa pusat wabah di Kota New York — yang memiliki lebih dari 46.000 kasus yang dikonfirmasi — belum akan mencapai puncaknya selama tiga minggu ke depan.

Pada hari Jumat, Gubernur California Gavin Newsom juga telah menyambut kapal rumah sakit Angkatan Laut Amerika Serikat (USNS) di sebuah pelabuhan dekat Los Angeles, mempersiapkan rumah sakit di daerah itu untuk mengatasi kewalahan tangani pasien. Langkah ini adalah bagian dari upaya California dalam menyiapkan dukungan darurat karena kasus COVID-19 yang dilaporkan di California mencapai 4.000 kemarin pagi.

Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal rumah sakit yang serupa, USNS Comfort, akan berangkat dari Virginia ke Kota New York kemarin.

Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan Departemen Pertahanan untuk mengaktifkan beberapa elemen pasukan Garda Nasional dan Cadangan untuk mendukung tanggapannya terhadap wabah COVID-19 di sana. Perintah itu juga memungkinkan beberapa pensiunan untuk turun ke lapangan, mengingat permintaan yang tinggi, seperti obat-obatan atau manajemen krisis, untuk kembali ke layanan aktif.

Untuk menghadapi penyebaran COVID-19 yang masif, Korps Insinyur Angkatan Darat di New York City hampir menyelesaikan konversi aula konvensi Pusat Javits menjadi rumah sakit lapangan yang sangat besar untuk mengakomodasi fasilitas yang terlalu banyak bekerja dan kurang terinstal di sana. Berita lokal di kota itu juga melaporkan bahwa karena kekurangan pasokan medis, perawat di Rumah Sakit Bronx terpaksa menggunakan kembali masker bedah N95 mereka hingga lima hari.

Para pemimpin lokal di AS mendesak warga mereka untuk tinggal di rumah dan isolasi untuk menyelamatkan hidup.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Manfaat Paprika Merah untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan juga!

COVID-19: Putri Spanyol Maria Teresa Jadi Korban Meninggal Pertama Akibat Corona dari Kalangan Kerajaan