in

Asteroid Baru Ini Berpeluang Tinggi Menghantam Bumi Pada 2029

Asteroid yang masuk Daftar Risiko ESA itu disebut sebagai asteroid 2020 PG6

CakapCakapCakap People! Badan Antariksa Eropa (European Space Agency / ESA) saat ini sedang memantau asteroid yang memiliki peluang tinggi untuk bertabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat. Berdasarkan ukuran asteroidnya, kemungkinan besar tidak akan menimbulkan dampak besar jika akhirnya menabrak planet tersebut.

Asteroid yang mendekat baru-baru ini dimasukkan dalam Daftar Risiko ESA, yang merupakan katalog objek dekat Bumi yang diketahui dengan probabilitas benturan bukan nol. Artinya, semua asteroid yang ada dalam daftar memiliki peluang untuk bertabrakan dengan Bumi.

Ilustrasi. [Foto via Elite Readers]

Menurut laporan IBTimes, Kamis, 20 Agustus 2020, asteroid yang baru ditambahkan ke dalam daftar oleh ESA ini dikenal sebagai 2020 PG6. Menurut data yang dikumpulkan oleh badan tersebut, asteroid ini berukuran sekitar 46 kaki. Asteroid ini kira-kira sebesar semi-trailer, yang panjangnya sekitar 48 kaki.

Asteroid tersebut diperkirakan akan terbang melewati Bumi pada 2 September 2020. Selama pendekatannya, asteroid tersebut akan berada sekitar 0,01518 unit astronomi atau sekitar 1,4 juta mil dari permukaan planet.

Menurut ESA, asteroid 2020 PG6 memiliki peluang bertabrakan dengan Bumi pada 31 Agustus 2029. Badan tersebut memperkirakan bahwa asteroid itu mungkin akan menghantam Bumi pada tanggal tersebut dengan kecepatan rata-rata lebih dari 29.000 mil per jam.

ESA menghitung bahwa peluang 2020 PG6 menghantam Bumi pada 2029 adalah satu dari 416. Dibandingkan dengan asteroid lain dalam Daftar Risiko, 2020 PG6 ini merupakan salah satu batuan antariksa dengan peluang tertinggi untuk bertabrakan dengan Bumi di masa depan.

Ilustrasi. [Foto: Bluemount_Score / Pixabay]

Jika 2020 PG6 berakhir di jalur tabrakan langsung dengan Bumi, kemungkinan tidak akan menyebabkan peristiwa dampak langsung karena ukurannya. Alih-alih menghantam tanah, asteroid kemungkinan besar akan meledak di udara, seperti batu luar angkasa yang menghasilkan ledakan kuat di atas Rusia pada tahun 2013. Stasiun pemantau dari Antartika mendeteksi ledakan tersebut. Akibatnya, sekitar 1.200 orang terluka dan 7.000 bangunan rusak.

Ketika itu sebuah asteroid yang berukuran panjang sekitar 66 kaki memasuki Bumi dan meledak di atas kota Chelyabinsk di Rusia setelah terbakar di atmosfer. Menurut penyelidikan awal, energi yang dilepaskan oleh ledakan itu setara dengan sekitar 30 bom atom. Meskipun ledakan terjadi di udara, ledakan itu masih cukup kuat untuk merusak lebih dari 7.000 bangunan di tanah.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Didukung 5G, Inilah yang Dilakukan Apple Agar Harga iPhone 12 Tidak Mahal!

Perusahaan China CanSino Cari Persetujuan Negara Lain Untuk Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Buatannya, Ini Hasilnya!