in ,

13 Tahun! TKW Indonesia ini Mengabdi di Masjid Nabawi

CakapCakap – Setiap Muslim pasti merasa bangga jika bisa menjejakkan kaki di Makkah. Begitu pula para Cakap People yang beragama Islam. Menariknya, salah seorang tenaga kerja wanita (TKW) dari Indonesia ini tidak hanya sekadar bisa sampai ke Tanah Haram, tetapi ternyata dia sudah 13 tahun mengabdi sebagai pelayan di Masjid Nabawi, salah satu dari tiga masjid yang paling mulia bagi umat Muslim. Wanita sangat beruntung yang bisa disebut bukan tenaga kerja biasa itu bernama Murtiah.

Wanita berusia 47 tahun asal Kalimantan Selatan itu pun merasa memang sangat beruntung selalu bisa berada di dalam Masjid Nabawi. Dia bisa setiap hari berada di Raudhah dan dapat mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW yang lokasinya berhimpitan dengan Masjid Nabawi. “Ini salah satu kenikmatan bagi saya bisa bekerja di sini, karena bisa ke Raudhah dan makam Rasulullah, minum zamzam setiap hari. Tenang batin saya,” ungkapnya seperti dilansir oleh Okezone, Sabtu (1/9/2018).

Namun, perjuangan Murtiah hingga sekarang ini, ternyata sangat berat. Bahkan, dia sempat kerja serabutan di Arab Saudi selama hampir setahun, sebelum bisa bekerja di Masjid Nabawi, bersama teman satu kampung halamannya, Nuraini. “Karena memang tidak mudah langsung masuk, ada seleksi khusus untuk bisa menjadi petugas kebersihan di masjid ini,” ceritanya lagi. Pertama kali bekerja di Masjid Nabawi, dia sempat ditempatkan cukup lama di bagian toilet dan tempat wudhu.

Sejumlah pekerja sedang membersihkan bagian dalam Masjid Nabawi via Limau Manis.

Barulah setelah satuh tahun berjalan, Murtiah mendapat tugas di bagian dalam masjid. Kini, setelah 13 tahun, dia pun sudah punya jabatan, sebagai pengawas bagi para pekerja lain di masjid seluas 235 ribu meter persegi tersebut. Dia sendiri juga merasa betah, karena pekerjaannya tidak terlalu berat. Murtiah dan pekerja lainnya hanya bekerja selama delapan jam per hari. Semua pekerja pun dibagi menjadi tiga shift, yakni pagi pukul 06.00–14.00, siang 14.00–22.00, dan malam 22.00–06.00 pagi.

Meski gaji yang diterima tidak terlalu besar, hanya 750 riyal atau sekitar Rp 3 juta per bulan, namun Murtiah merasa nyaman dan betah. Apalagi, dia dan pekerja lainnya juga sering mendapat sedekah tip dari para jamaah. “Saya nikmati saja,” pungkas Murtiah. Ada Cakap People yang tertarik juga? [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Salut! Sepak Takraw Indonesia Catat Sejarah di Asian Games 2018

Tawaran TNI dan Polri untuk Ramlah, Atlet Mamuju Peraih Perak Asian Games 2018