in ,

Wabah COVID-19 Varian Kolombia Melanda Panti Jompo di Belgia; Tujuh Orang Meninggal

Tujuh orang yang meninggal tersebut semuanya berusia 80-an atau 90-an dan sudah divaksinasi COVID-19 secara penuh.

CakapCakapCakap People! Tujuh orang penghuni panti jompo di Belgia telah meninggal setelah terinfeksi virus corona varian Kolombia, meskipun sudah divaksinasi COVID-19 sepenuhnya. Demikian disampaikan tim virologi yang melakukan tes pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Varian COVID-19 yang berasal dari Kolombia, atau B.1.621, telah terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir di Amerika Serikat tetapi kasus di Eropa jarang terjadi.

Papan informasi terlihat saat anggota tenaga medis mengikuti rapat di unit perawatan intensif untuk pasien yang menderita penyakit coronavirus di Antwerpen, Belgia, 31 Maret 2021. [Foto: REUTERS/Yves Herman]

Reuters melaporkan, tujuh orang yang meninggal di panti jompo di kota Zaventem, Belgia, dekat Brussels, semuanya berusia 80-an atau 90-an, dan beberapa dari mereka sudah dalam kondisi fisik yang buruk, kata Dr Marc Van Ranst, ahli virologi di University of Leuven yang melakukan tes pada strain yang ditemukan di panti jompo.

“Mengkhawatirkan,” kata Dr Van Ranst, mengomentari fakta bahwa warga meninggal meskipun telah divaksinasi COVID-19 secara penuh.

Sejauh ini, para ilmuwan tidak tahu apakah varian Kolombia lebih menular daripada varian lainnya, katanya.

Di Belgia, varian tersebut saat ini menyumbang kurang dari 1 persen kasus COVID-19 yang diketahui, katanya, dibandingkan dengan 2 persen kasus di Amerika Serikat dan lebih dari itu di Florida.

Ilustrasi virus corona. Tujuh orang penghuni panti jompo di Belgia telah meninggal setelah terinfeksi virus corona varian Kolombia, meskipun telah divaksinasi sepenuhnya. [Foto: Reuters]

Di panti jompo di Zaventem, 21 orang terinfeksi varian tersebut bersama dengan beberapa anggota staf, kata Dr Van Ranst kepada Reuters. Staf yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan.

Dr Van Ranst mengatakan varian virus corona yang dominan di Belgia dengan sekitar 95 persen infeksi adalah Delta, yang pertama kali ditemukan di India, diikuti oleh Alpha yang sebelumnya dominan di Inggris.

Tes tambahan akan dilakukan pada hari Jumat untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa penghuni panti jompo meninggal karena varian virus yang berbeda atau penyakit pernapasan yang berbeda, kata Dr Van Ranst.

“Itu tidak mungkin tapi bukan tidak mungkin,” katanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

CanSinoBIO China: Vaksin COVID-19 Booster Bisa Tingkatkan Penurunan Antibodi

Abaikan Imbauan WHO, Negara-negara Besar Ini Bakal Tetap Berikan Vaksin COVID-19 Booster