in

United Airlines Bakal Beli 200 Taksi Terbang Bertenaga Listrik Untuk Menerbangkan Penumpang pada Lima Tahun Mendatang

Menurut Archer, taksi tersebut akan mampu terbang hingga jarak 60 mil dengan kecepatan hingga 150mph dan berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida

CakapCakapCakap People! United Airlines berencana berinvestasi dengan membeli 200 taksi terbang listrik — pesawat bertenaga listrik– yang akan menerbangkan penumpang di lingkungan perkotaan yang padat ke bandara terdekat.

Itu menjadikan maskapai ini salah satu yang pertama berkomitmen untuk menggunakan taksi terbang, yang diharapkan dapat digunakan dalam lima tahun ke depan.

Melansir Unilad.co.uk, dalam kemitraan dengan maskapai regional Mesa Airlines, mereka telah berinvestasi di perusahaan mobilitas udara Archer sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$ 1,1 miliar untuk mengembangkan pesawat ramah lingkungan.

Dalam pernyataannya pada Rabu, 10 Februari 2021, United Airlines mengatakan rencananya akan menggunakan taksi terbang itu untuk perjalanan jarak pendek, seperti menerbangkan penumpang melalui jalan raya yang padat ke bandara hub. Pesawat akan membutuhkan persetujuan regulasi sebelum pembelian dapat dilanjutkan.

Foto: Archer Aviation

Dikatakan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari upaya maskapai yang lebih luas untuk berinvestasi dalam teknologi baru yang mengurangi karbonisasi perjalanan udara.

Menurut Archer, taksi tersebut akan mampu terbang hingga jarak 60 mil dengan kecepatan hingga 150mph dan berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida penumpang yang bepergian ke bandara hingga separuhnya. Taksi juga akan mampu lepas landas dan mendarat vertikal elektrik atau electric Vertical Takeoff and Landing (eVTOL).

“Bagian dari bagaimana United akan memerangi pemanasan global adalah dengan merangkul teknologi baru yang mendekarbonisasi perjalanan udara. Dengan bekerja sama dengan Archer, United menunjukkan kepada industri penerbangan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan moda transportasi yang lebih bersih dan lebih efisien. Dengan teknologi yang tepat, kami dapat mengekang dampak pesawat terhadap planet ini,” kata CEO United Scott Kirby.

Satu studi September 2020, yang diterbitkan oleh Carbon Brief, menemukan bahwa total emisi karbon dioksida kumulatif historis dari penerbangan berjumlah 32,6 miliar ton sejak 1940. Hampir 50% dari emisi ini terjadi dalam 20 tahun terakhir.

Krisis iklim yang berkembang telah menyebabkan beberapa perusahaan menjajaki opsi menerbangkan taksi listrik.

Salah satu perusahaan taksi terbang, Volocopter, berencana untuk mencoba perjalanan ke pusat kota menggunakan taksi udara listrik VoloCity.

Foto: Archer Aviation

Pemimpin pasar lain di bidang ini adalah pengembang pesawat listrik Joby Aviation.

Pada Desember 2020, bisnis berbagi tumpangan Uber menjual armada taksi terbangnya, Elevate, kepada Joby Aviation, yang menggambarkan penjualan tersebut sebagai ‘kemitraan yang diperpanjang’.

“Kesepakatan ini memungkinkan kami untuk memperdalam kemitraan kami dengan Joby, pemimpin yang jelas di bidang ini, untuk mempercepat jalur ke pasar untuk teknologi ini,” kata CEO Uber Dara Khosrowshahi dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan kesepakatan itu, Uber juga akan menginvestasikan sebesaar US$ 75 juta tambahan di Joby Aviation untuk membantu mengembangkan pesawat.

Menurut BBC News, pesawat tanpa emisi Joby akan menampung empat penumpang dan fitur eVTOL.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Studi: 40 Persen Kematian COVID-19 di AS Sebenarnya Bisa Dihindari

Kenapa Hujan Selalu Turun Saat Perayaan Imlek? Begini Pencerahan dari Lapan