in ,

Tes Cepat Antigen Tidak Bisa Diandalkan untuk Anak-anak

Uji coba mengevaluasi enam merek tes cepat antigen itu di lebih dari 6.300 anak-anak dan remaja hingga Mei 2021.

CakapCakapCakap People! Berikut adalah hasil penelitian terbaru tentang COVID-19. Namun, penelitian ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi oleh peer review.

Tes cepat antigen tidak bisa diandalkan untuk anak-anak

Reuters melaporkan, ketika digunakan pada anak-anak, tes cepat antigen untuk mendeteksi virus corona tidak memenuhi kriteria akurasi yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan regulator perangkat AS dan Inggris, demikian menurut para peneliti yang meninjau 17 studi tentang tes tersebut.

Anak-anak mengenakan masker saling melempar salju saat mereka berseluncur di Bryant Park selama pandemi COVID-19 di wilayah Manhattan, New York City, New York, AS, Jumat, 14 Januari 2022. [Foto: REUTERS/Carlo Allegri]

Uji coba mengevaluasi enam merek tes cepat antigen itu di lebih dari 6.300 anak-anak dan remaja hingga Mei 2021. Dalam semua kecuali satu studi, tes dilakukan oleh pekerja terlatih.

Secara keseluruhan, dibandingkan dengan tes PCR, tes antigen gagal mendeteksi virus pada 36% anak yang terinfeksi, para peneliti melaporkan pada hari Selasa, 18 Januari 2022, di BMJ Evidence-Based Medicine.

Di antara anak-anak dengan gejala, tes itu melewatkan 28% infeksi. Di antara anak-anak yang terinfeksi tanpa gejala, tes melewatkan virus di 44%. Hanya sekitar 1% dari waktu itu yang melakukan tes secara keliru mendiagnosis virus pada anak yang sebenarnya tidak terinfeksi.

Mengingat bahwa lebih dari 500 tes antigen tersedia di Eropa saja, para penulis mengatakan, “kinerja sebagian besar tes antigen dalam kondisi kehidupan nyata masih belum diketahui.” Tetapi temuan baru “menimbulkan keraguan pada efektivitas” tes antigen cepat untuk pengujian luas di sekolah, demikian mereka menyimpulkan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Virus Corona Menyebar Tidak Seperti Sebelumnya di Amerika, Dengan 15.000 Kematian Dalam Seminggu

Penularan COVID-19 Lewat ASI Tidak Mungkin Terjadi