in ,

Singapura Laporkan Lebih dari 3.000 Kasus COVID-19 Baru; Rekor Hari Kedua Berturut-turut

Hingga Rabu, 6 Oktober 2021, Singapura telah melaporkan total 113.381 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.

CakapCakapCakap People! Singapura melaporkan lebih dari 3.000 kasus baru COVID-19 untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu, 6 Oktober 2021, dan menambahkan tiga kematian akibat komplikasi yang disebabkan virus corona.

Kematian tersebut melibatkan wanita Singapura berusia antara 68 hingga 102. Semuanya tidak divaksinasi COVID-19 dan memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya, Channel News Asia melaporkan.

Ini menjadikan jumlah kematian COVID-19 di Singapura menjadi total 133 orang.

Sebanyak 3.577 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada Rabu siang, meningkat dari 3.486 infeksi pada Selasa.

Hingga Rabu, 6 Oktober 2021, Singapura telah melaporkan total 113.381 kasus COVID-19 sejak awal pandemi. [Foto: Straits Times / GAVIN FOO]

Di antara kasus baru tersebut, 3.562 merupakan penularan lokal, terdiri dari 2.932 kasus di masyarakat dan 630 di asrama pekerja migran.

Sebanyak 15 orang adalah kasus impor, kata Kementerian Kesehatan (Depkes) dalam update hariannya yang dirilis ke media sekitar pukul 23.30.

Hingga Rabu, 6 Oktober 2021, Singapura telah melaporkan total 113.381 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.

Wakil Ketua Satgas Singapura: “Cepat atau Lambat, Banyak dari Kita yang Akan Terinfeksi COVID-19”

Banyak orang di Singapura yang akhirnya tertular COVID-19, dan tidak perlu takut atau malu tentang hal itu. Demikian disampaikan Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Multi-Kementerian (MTF) COVID-19 Singapura, Lawrence Wong.

Ilusstrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Mengutip Yahoo News, dalam konferensi pers virtual pada Sabtu, 2 Oktober 2021, Lawrence Wong yang juga adalah Menteri Keuangan ini mengatakan bahwa “cepat atau lambat, banyak dari kita akan terinfeksi virus, tetapi kita akan memiliki gejala nol atau ringan (dan) pulih dari rumah setelah beberapa hari.” Sembilan puluh delapan persen, kata Wong, dari kasus di Singapura akan mengalami gejala nol atau ringan.

Namun, sekitar dua persen akan jatuh sakit parah, dan harus dirawat di rumah sakit. Dua persen, kata Wong, mungkin tampak kecil tetapi “dua persen dari sejumlah besar orang yang terinfeksi adalah kelompok yang cukup besar”.

Wong menegaskan kembali bahwa pemerintah saat ini memberlakukan pembatasan tertentu “untuk menstabilkan semua protokol kesehatan kita, memastikan prosedurnya ada dan membangun kapasitas yang diperlukan (dalam sistem perawatan kesehatan)”.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Malaysia Beli 150.000 Paket Pil COVID-19 Merck

Inilah Kebiasaan Makan yang Bisa Merusak Kesehatan Jantung