in ,

Sejarah Masuknya Islam di Tanah Makassar Melalui Kacamata Budaya!

CakapCakap – Makassar merupakan salah satu kota yang didiami oleh banyak suku. Namun, mayoritas orang yang menduduki wilayah tersebut memeluk agama Islam. Walau demikian, terdapat pula yang memeluk kepercayaan lain. Tentu hal tersebut menjadikan Kota Makassar kian kaya berpadu dengan keanekaragaman. Bahkan, terdapat pula rasa saling toleransi ya Cakap People.

Namun, apa kamu mulai penasaran bagaimana Islam masuk ke tanah Makassar? Ternyata terdapat asal mulanya lho! Jika kamu penasaran dengan asal-usul masuknya agama Islam ke Makassar, maka dapat menyimak ulasan yang satu ini.

Budaya dan Ideologi

Sejarah masuknya agama Islam di Makassar via Youtube.com

Jika berbincang masalah budaya, maka Makassar merupakan gudangnya kebudayaan yang seolah tak pernah ada habisnya. Jika ditinjau dari segi budaya, Makassar memiliki ontologi yang disebut siri’na pacce. Di mana kebudayaan ini erat kaitannya dengan pandangan Islam. Terlebih dalam masalah spritual. Kekuatan jiwa bisa diaktualkan melalui kendali jiwa pada tubuh.

Siri’na pacce ini seolah menjadi jantung bagi masyarakat Bugis-Makassar. Sebab, Siri atau ‘Masiri’ merupakan cara untuk hidup yang niatnya guna mempertahankan, mencapai hingga meningkatkan prestasi yang diupayakan dengan kerja keras menggunakan segala sarana. Berbekal ideologi tersebut, terdapat ikatan yang menjadikan hubungan serta solidaritas masyarakat jadi lebih kuat. Baik antar suku atau sesama suku.

Perkembangan Islam menurut sejarah

Penyebaran Islam melalui media budaya via Arsy.co.id

Menurut kabar, Islam resmi singgah di struktur Kerajaan Gowa sedari tahun 1605. Hal tersebut ditandai dengan datangnya 3 sarjana yang berasal dari Koto Tangah, Minangkabau. Dari ketiga sarjana tersebut, salah satunya ada yang bernama Khatib Abdul Makmur Tunggal. Ia merupakan pemegang dari Dato’ri Bandang. Sedangkan, dua sarjana lain masuk menyebarkan Islam di kawasan lain hingga ke Kerajaan Luwu Bulukumba.

Dakwah yang disebarkan  oleh Khatib atau dikenal dengan Dato’ri Bandang bahkan sampai menembus ke seluruh tingkatan masyarakat. Mulai dari lapisan terbawah, pedagang, hingga para bangsawan dari Gowa. Selama ajaran Islam disebarkan di sana, terdapat salah satu penguasa dari Kerajaan Gowa yang menduduki jabatan sebagai Raja Tallo memeluk agama Islam. Ia adalah I Malangkaang Daeng Nyonri atau biasa dikenal dengan Karaeng Katangka. Sosok tersebut merupakan pertama yang memeluk ajaran Islam kala itu. Bersamaan dengan hal tersebut, sosoknya memperoleh nama Islam Sultan Abdullah al-Islam Awwal.

Kemudian ada pula Raja Gowa ke-14, yakni I Manga’rangi Daeng Manrabia yang bergelar Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna memutuskan untuk mengikuti agama Islam. Selanjutnya Kerajaan Gowa yang terdapat di wilayah selatan Sulawesi Selatan jadi pusat dari penyebaran agama Islam. Bahkan, Islam menjadi agama resmi yang ada di Kerajaan Gowa.

Menariknya, filosofi siri’na pacce ini tak hanya dianut oleh dua suku saja Cakap People. Melainkan ikut dijalankan pula oleh suku lain yang bertempat di daratan Sulawesi. Seperti suku Tator serta Mandar. Hanya saja cara penyebutan dan kosakata yang berbeda. Namun, nilai-nilai yang ada tetap sama. Ternyata agama Islam disebarkan pula melalui budaya ya.

Ngeri! AS Kembangkan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Militer

Warung Sate di Indonesia Masih Pakai Arang, Mengapa?