in ,

Kasus COVID-19 Melonjak, Thailand Berencana Tempatkan 10.000 Tempat Tidur Rumah Sakit Lapangan

Setidaknya selusin rumah sakit Bangkok telah menghentikan pengujian COVID-19 karena kurangnya peralatan atau kapasitas tempat tidur.

CakapCakapCakap People! Thailand berencana menempatkan 10.000 tempat tidur rumah sakit lapangan di Bangkok. Demikian diungkapkan seorang pejabat kesehatan pada Sabtu, 10 April 2021, ketika negara itu berusaha keras untuk mengatasi gelombang ketiga infeksi COVID-19.

Reuters melaporkan, setidaknya selusin rumah sakit di Bangkok, Thailand, mengatakan mereka telah menghentikan pengujian COVID-19 pada hari Jumat, 9 April 2021, karena kurangnya peralatan atau kapasitas tempat tidur. Rumah sakit enggan untuk melakukan tes karena mereka harus menerima orang jika mereka dites positif, kata pihak berwenang.

Setidaknya selusin rumah sakit Bangkok telah menghentikan pengujian COVID-19 karena kurangnya peralatan atau kapasitas tempat tidur. FOTO: BLOOMBERG

“Kami bermaksud untuk menambah tempat tidur (lapangan) rumah sakit menjadi 10.000 dalam waktu singkat, yang akan memberikan kepercayaan publik bahwa kami masih dapat menahan putaran wabah ini,” kata Dr Suksan Kittisupakorn, Direktur Jenderal Departemen Pelayanan Medis Thailand, kepada wartawan.

Lonjakan kasus COVID-19 saat ini tampaknya menjadi yang terburuk di negara itu, katanya.

Thailand melaporkan 789 kasus baru dan satu kematian pada hari Sabtu, 10 April 2021, menjadikan jumlah total infeksi menjadi 31.658, dengan 97 kematian.

Sejauh bulan April ini, Thailand telah melaporkan 2.697 infeksi baru di dalam negeri, termasuk 1.058 kasus di Bangkok, pusat wabah yang kasusnya meningkat dari beberapa lusin menjadi beberapa ratus dalam sehari.

Wabah, yang mencakup varian B117 yang sangat mudah menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, telah menyebar dengan cepat ke 62 dari 77 provinsi di Thailand, kata Dr Opas Karnkawinpong dari Departemen Pengendalian Penyakit dalam penjelasannya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Gelombang ketiga Thailand terjadi menjelang hari libur nasional utama minggu depan dan upaya membuka kembali negara mereka untuk turis asing.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha meminta orang untuk membatasi penyebarannya. “Saya sangat khawatir. Jika ada yang tidak perlu bepergian, silakan tinggal di rumah,” katanya dalam podcast, Sabtu.

Thailand menargetkan untuk memulai imunisasi massal mulai Juni. Negara itu telah memvaksinasi lebih dari 530.000 pekerja kesehatan dan orang-orang yang dianggap rentan.

Thailand, yang menerima satu juta dosis vaksin dari vaksin Sinovac China pada hari Sabtu, akan mendapatkan 500.000 dosis lagi bulan ini, kata wakil juru bicara pemerintah Traisuree Traisoranakul.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

5 Pernikahan Artis Ini Dihadiri Oleh Pejabat Penting loh, Siapa Saja?

Studi Baru: Orang Amerika Adalah Penyebar Super Soal Misinformasi COVID-19