in ,

Thailand Perketat Pembatasan COVID-19 Jelang Festival Tahunan Terbesar, Cegah Gelombang Baru Infeksi

Thailand telah menambahkan lebih dari 2.000 kasus baru bulan ini, dengan sebagian besar dari kasus tersebut ditelusuri ke cluster baru di Bangkok.

CakapCakapCakap People! Thailand memerintahkan penutupan tempat hiburan di Bangkok dan 40 provinsi lainnya selama setidaknya dua minggu untuk menahan gejolak infeksi virus corona menjelang festival tahunan terbesar negara itu.

Bar, pub, karaoke, dan panti pijat akan tetap tutup hingga 23 April, kata juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19, Dr Taweesilp Visanuyothin, di Bangkok pada Jumat, 9 April 2021, setelah tindakan tersebut disetujui oleh panel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, Bloomberg melaporkan.

Gubernur provinsi akan memiliki kekuasaan untuk memperpanjang penutupan atau mencabut pembatasan lebih awal jika situasinya membaik, katanya.

Thailand telah menambahkan lebih dari 2.000 kasus baru bulan ini, dengan sebagian besar dari kasus tersebut ditelusuri ke cluster baru di Bangkok. FOTO: EPA-EFE

“Semua pemerintah provinsi memiliki kewenangan untuk memerintahkan semua bangunan lain, selain yang diumumkan hari ini, untuk ditutup jika berisiko menjadi pusat infeksi,” kata Dr Taweesilp, menambahkan bahwa warga Thailand harus menghindari kegiatan berisiko yang dapat menyebabkan penyebaran virus selama liburan yang akan datang minggu depan.

Pihak berwenang di Bangkok telah menutup hampir 200 tempat hiburan kehidupan malam awal pekan ini setelah mereka muncul sebagai episentrum lonjakan terbaru, dengan tes menunjukkan prevalensi varian virus Inggris yang lebih ganas.

Kebangkitan wabah menjelang perayaan Tahun Baru Thailand minggu depan kemungkinan akan memukul ekonomi dengan keras dan menunda rencana untuk secara bertahap mencabut pembatasan pada turis asing yang divaksinasi.

Foto: Reuters

Prayut telah memerintahkan lembaga negara dan rumah sakit swasta untuk bekerja sama dalam pengadaan vaksin COVID-19 untuk mendapatkan 10 juta lebih dosis vaksin, dengan tujuan menginokulasi sebanyak 45 juta orang untuk mencapai kekebalan kawanan, menurut Dr Taweesilp.

Perdana menteri juga meminta fasilitas medis swasta untuk melakukan tes terhadap mereka yang mencari layanan dan mengirim pasien COVID-19 yang terinfeksi ke rumah sakit lapangan atau lokasi lain, setelah muncul laporan bahwa rumah sakit swasta tidak melakukan tes karena kurangnya tempat tidur.

Thailand telah menambahkan lebih dari 2.000 kasus baru COVID-19 bulan ini, dengan sebagian besar dari kasus tersebut ditelusuri ke cluster baru di Bangkok.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jepang Berupaya Perluas Pembatasan COVID-19 ke Tokyo, Kyoto, dan Okinawa

4 Tank Ini Diklaim Paling Ampuh di Era Modern