in ,

Jerman: Tidak Akan Ada Lockdown COVID-19 Sebelum Natal

Jerman melarang orang yang tidak divaksinasi memasuki tempat-tempat non-esensial

CakapCakapCakap People! Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengesampingkan lockdown Natal pada Minggu, 19 Desember 2021, tetapi memperingatkan gelombang kelima COVID-19 tidak dapat lagi dihentikan dan mendukung vaksinasi wajib sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi.

“Tidak akan ada lockdown sebelum Natal di sini. Tapi kita akan mendapatkan gelombang kelima – kita telah melewati jumlah kritis infeksi Omicron,” kata Lauterbach, berbicara kepada penyiar ARD, Reuters melaporkan.

“Gelombang ini tidak bisa lagi dihentikan sepenuhnya.”

Penumpang memakai masker saat mereka menunggu kereta komuter S-Bahn di peron di stasiun Friedrichstrasse selama penguncian di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Berlin, Jerman, 5 Februari 2021. [Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch]

Dalam wawancara lain dengan BILD, Lauterbach menambahkan bahwa dia juga tidak memperkirakan bakal ada “lockdown keras” setelah liburan. Belanda, tetangga mereka, telah memulai lockdown pada hari Minggu yang akan berlaku setidaknya hingga 14 Januari 2022 untuk membendung lonjakan virus yang diperkirakan.

Jerman melarang orang yang tidak divaksinasi memasuki tempat-tempat non-esensial pada awal bulan dalam upaya untuk mengendalikan kasus yang meningkat di tengah penyebaran varian Omicron.

Pemerintah masih perlu menjelaskan kepada masyarakat apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama musim liburan, kata Lauterbach, tanpa merinci tindakan apa yang sedang dibahas.

Panel penasihat ilmiah pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa perlu untuk membatasi kontak lebih lanjut antara orang-orang, dengan data sejauh ini menunjukkan bahwa booster saja tidak akan cukup untuk menahan penyebaran virus.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Mengingat betapa cepat dan luas penyebaran varian Omicron – dengan kasus Omicron berlipat ganda setiap 2-4 hari di Jerman saat ini, lebih lambat dari tingkat pertumbuhan Inggris tetapi lebih cepat daripada penyebaran varian lain di Jerman – diperkirakan akan terjadi kelebihan beban rumah sakit, kata pernyataan itu.

Hampir 70% populasi Jerman sudah divaksinasi penuh terhadap virus, menurut data dari 17 Desember 2021.

Jerman melaporkan 29.348 kasus baru pada hari Minggu, 19 Desember 2021, dan 180 kematian, menurut Robert Koch Institute (RKI), sebuah badan untuk penyakit menular. Jumlah kasus harian baru meningkat secara signifikan pada Oktober dan November, tetapi perlahan-lahan turun sejak awal bulan.

Lauterbach mengulangi seruannya tentang vaksinasi wajib dalam wawancara hari Minggu dengan ARD, sebuah kebijakan yang akan diperdebatkan parlemen awal tahun depan dan disebutkan bahwa Kanselir Olaf Scholz juga turut mendukung.

“Saya yakin kita bisa mengalahkan ini jika kita menutup kesenjangan dalam vaksinasi dengan vaksin wajib. Itu adalah keyakinan saya yang jelas,” kata Lauterbach.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inggris Hapus Semua Negara yang Masuk Dalam Daftar Merah Perjalanan

India Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin DNA COVID-19 Pertama di Dunia