in ,

Studi AS: Vaksin Mungkin Tidak Efektif Melawan Omicron Jika Tanpa Booster

Para ilmuwan juga menyatakan bahwa Omicron lebih menular daripada variant of concern sebelumnya

CakapCakapCakap People! Tiga vaksin COVID-19 yang resmi digunakan di AS yaitu Moderna, Pfizer/BioNTech dan Johnson & Johnson, tampaknya secara signifikan kurang protektif terhadap varian Omicron yang baru terdeteksi dari virus corona dalam pengujian laboratorium, tetapi dosis booster kemungkinan memulihkan sebagian besar perlindungan. Demikian menurut sebuah penelitian yang dirilis pada hari Selasa, 14 Desember 2021.

Reuters melaporkan, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Massachusetts General Hospital (MGH), Harvard dan MIT yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini menguji darah dari orang-orang yang sudah menerima vaksin Moderna, Johnson & Johnson dan Pfizer/BioNTech, vaksin melawan pseudovirus yang direkayasa agar menyerupai varian Omicron.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

Para peneliti menemukan netralisasi antibodi “rendah hingga tidak ada” terhadap varian dari rejimen reguler ketiga vaksin – dua suntikan vaksin Moderna atau Pfizer/BioNTech atau satu vaksin dosis tunggal J&J.

Tetapi darah dari penerima dosis booster baru-baru ini menunjukkan netralisasi varian yang kuat, studi tersebut menemukan.

Para ilmuwan juga menyatakan bahwa Omicron lebih menular daripada variant of concern sebelumnya, termasuk sekitar dua kali lebih menular daripada varian Delta yang dominan saat ini, yang mungkin akan segera disusul oleh Omicron.

Hasilnya sejalan dengan penelitian lain yang baru-baru ini dipublikasikan. Para peneliti di Universitas Oxford mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menemukan rejimen vaksin COVID-19 dua dosis Pfizer dan AstraZeneca tidak menginduksi antibodi penetral yang cukup terhadap varian baru.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

BioNTech dan Pfizer mengatakan pekan lalu mengatakan bahwa seri tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron baru dalam tes laboratorium, tetapi jika hanya dua dosis, menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.

Moderna dan J&J belum merilis data mereka sendiri tentang bagaimana kinerja vaksin terhadap varian baru. J&J menolak mengomentari studi baru dan Moderna tidak menanggapi permintaan komentar.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Majalah Time Nobatkan Elon Musk Sebagai Person of the Year; Individu Paling Berpengaruh Tahun 2021

Pasangan yang Makan di 4 Restoran di Singapura dan Karyawan Bandara Changi Positif Omicron