in ,

Belanda Bakal Berlakukan Lockdown Ketat Selama Periode Natal dan Tahun Baru

Belanda telah mencatat total lebih dari 2,9 juta kasus COVID-19 sejak awal pandemi

CakapCakapCakap People! Belanda akan melakukan lockdown ketat selama periode Natal dan Tahun Baru sebagai upaya menahan virus corona varian Omicron yang sangat menular. Demikian disampaikan Perdana Menteri Mark Rutte pada Sabtu, 18 Desember 2021.

Semua toko dan layanan non-esensial, termasuk restoran, salon rambut, museum, dan gym akan ditutup mulai Minggu, 19 Desember 2021 hingga 14 Januari 2022. Semua sekolah akan ditutup setidaknya hingga 9 Januari 2022, Reuters melaporkan.

“Belanda kembali ditutup. Itu tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang datang kepada kita dengan varian Omicron,” kata Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Orang-orang berbelanja Natal sebelum pengumuman dari pemerintah Belanda tentang lockdown ketat selama periode Natal untuk mengekang penyebaran virus corona varian Omicron, di pusat kota Nijmegen, Belanda, Sabtu, 18 Desember 2021. [Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw]

Langkah-langkah lain yang diberlakukan termasuk rekomendasi bahwa rumah tangga hanya diizinkan menerima tidak lebih dari dua tamu dan pertemuan di luar juga dibatasi maksimal dua orang.

Kegagalan untuk bertindak sekarang kemungkinan akan mengarah pada “situasi yang tidak terkendali di rumah sakit”, yang telah mengurangi perawatan rutin untuk memberi ruang bagi pasien COVID-19, kata Rutte.

Infeksi di Belanda telah turun dari level rekor dalam beberapa pekan terakhir setelah diberlakukannya lockdown malam hari akhir bulan lalu. Varian Omicron tiba ketika negara itu sudah berjuang melawan gelombang infeksi virus corona.

Kasus varian telah melonjak sejak pertama kali ditemukan di Belanda tiga minggu lalu, sementara rumah sakit berjuang dengan sejumlah besar pasien COVID-19 di bangsal mereka, mendekati level tertinggi tahun ini.

Orang-orang berbelanja Natal sebelum pengumuman dari pemerintah Belanda tentang lockdown ketat selama periode Natal untuk mengekang penyebaran virus corona varian Omicron, di pusat kota Nijmegen, Belanda, Sabtu, 18 Desember 2021. [Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw]

Omicron diperkirakan akan menjadi varian virus paling dominan di Belanda antara Natal dan Malam Tahun Baru, kata pakar penyakit menular terkemuka Belanda Jaap van Dissel.

Sementara lebih dari 85% populasi orang dewasa Belanda sudah divaksinasi, kurang dari 9% orang dewasa telah mendapatkan suntikan booster, salah satu tingkat terendah di Eropa.

Pada hari Sabtu Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat (RIVM) melaporkan bahwa Belanda telah mencatat total lebih dari 2,9 juta kasus COVID-19 sejak awal pandemi, dengan 20.420 kematian. Ada 14.616 infeksi baru yang dilaporkan dalam 24 jam.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pengisian e_HAC

Kamboja Sambut Penerbangan Internasional Pertama untuk Pertama Kalinya Dalam 20 Bulan

Jerman Masukkan Inggris Dalam Daftar Negara Berisiko Tinggi COVID-19, Wajibkan Karantina 2 Minggu