in ,

Israel Tuduh Hamas Lakukan Kejahatan Perang, Ini Tanggapan Palestina

Israel menggempur Gaza pada hari Minggu, menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan.

CakapCakapCakap People! Duta Besar Israel untuk PBB menuduh kelompok Hamas melakukan kejahatan perang dan menyatakan sudah waktunya “menghapus infrastruktur teror Hamas”.

Dalam serangan dramatis yang dilancarkan dari daerah kantong Palestina di Gaza pada hari Sabtu, 7 Okotber 2023, militan Hamas menyerbu kota-kota Israel, menewaskan lebih dari 600 orang dan melarikan diri bersama puluhan sandera. Itu menjadi hari paling mematikan bagi Israel sejak perang tahun Yom Kippur 1973, Reuters melaporkan.

Israel Tuduh Hamas Lakukan Kejahatan Perang, Ini Tanggapan Palestina
Warga Palestina menaiki kendaraan militer Israel yang disita oleh orang-orang bersenjata Palestina yang menyusup ke wilayah Israel selatan, di Jalur Gaza selatan, Sabtu 7 Oktober 2023. [Foto: REUTERS]

“Ini adalah kejahatan perang, kejahatan perang yang terdokumentasi secara terang-terangan,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menjelang pertemuan tertutup pertemuan Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara, Minggu, 8 Oktober 2023..

“Era bertukar pikiran dengan orang-orang biadab ini sudah berakhir,” katanya kepada wartawan. “Sekarang adalah waktunya untuk melenyapkan infrastruktur teror Hamas, menghapuskannya sepenuhnya, sehingga kengerian seperti itu tidak akan terjadi lagi.”

Israel menggempur Gaza pada hari Minggu, menewaskan ratusan orang sebagai pembalasan. Erdan mengimbau masyarakat internasional untuk mendukung penuh Israel dan mengutuk tindakan Hamas.

Jalur Gaza, yang dihuni 2 juta orang, telah dikuasai oleh Hamas sejak tahun 2007. Perekonomian mereka telah lama terhambat oleh blokade yang diberlakukan oleh Israel dengan bantuan Mesir.

“Israel terus mengatakan: Blokade dan serangan berulang-ulang di Gaza adalah untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas dan menjamin keamanan. … Blokade dan serangannya tidak menghasilkan apa-apa,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour kepada wartawan menjelang pertemuan Dewan Keamanan.

“Ketika Israel kini mencoba untuk membenarkan serangan lain dengan premis yang salah, tidak seorang pun boleh mengatakan atau melakukan apa pun untuk mendorong mereka melakukan hal ini,” katanya.

Dewan tersebut bertemu selama sekitar 90 menit dan mendengarkan pengarahan dari utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland.

Para diplomat mengatakan kecil kemungkinannya Dewan Keamanan akan mengeluarkan pernyataan yang disetujui berdasarkan konsensus. Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan kepada wartawan bahwa hal tersebut bukan prioritas Washington saat ini.

“Yang penting sekarang adalah masyarakat internasional menunjukkan solidaritasnya terhadap Israel. Kami mendukung Israel sepenuhnya,” kata Wood kepada wartawan setelah pertemuan tersebut. “Kecaman terhadap Hamas perlu terus berlanjut sampai mereka mengakhiri aktivitas teroris yang kejam terhadap rakyat Israel.”

Duta Besar Uni Emirat Arab untuk PBB Lana Nusseibeh mengatakan dewan tersebut juga membahas penerapan hukum humaniter internasional dan perlindungan warga sipil.

“Poin mengenai respons proporsional juga dibahas, namun yang jelas, saat ini, fokus Israel adalah kebutuhan keamanannya sendiri dan fakta bahwa ada sandera yang ditahan di Jalur Gaza yang harus dibebaskan,” katanya kepada wartawan.

Serangan yang dilakukan Hamas bertepatan dengan langkah yang didukung AS untuk mendorong Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas kesepakatan pertahanan antara Washington dan Riyadh.

“Kami tidak melihat alasan apa pun yang harus dikesampingkan,” kata Erdan. “Kami masih menginginkan hal ini terjadi. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk hidup berdampingan dengan semua tetangga kami.”

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

2 Resep Fuyunghai yang Mudah Dibuatnya, Cocok untuk Makan Siang

Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Gaza, KBRI Siapkan Hotline +962779150407

Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Gaza, KBRI Siapkan Hotline +962779150407