in

Inilah Fakta-Fakta Menakjubkan tentang Bulan yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Bulan terbentuk sebagai akibat dari tabrakan yang dikenal sebagai Dampak Raksasa atau Big Whack.

CakapCakap – Cakap People! Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019, sekaligus menjadikannya sebagai yang terakhir untuk tahun ini. 

Gerhana Matahari Cincin ini terjadi ketika Bulan menutupi pusat matahari. Namun, lantaran ukuran bulan yang lebih kecil sehingga bagian tepian luar matahari tak ikut tertutup.

Ilustrasi Bulan Purnama. [Foto: Unsplash]

Berbicara tentang Bulan, ternyata ada sejumlah fakta menakjubkan yang patut kita ketahui bersama. Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Bulan, dilansir dari Livescience:

The Big Whack

Bulan terbentuk sebagai akibat dari tabrakan yang dikenal sebagai Dampak Raksasa atau Big Whack. Teorinya seperti ini: Sebuah benda raksasa seukuran Mars menghantam Bumi 4,6 miliar tahun yang lalu tak lama setelah adanya matahari dan tata surya.

Awan batu menguap lalu hilang (campuran Bumi dan benda lainnya) dan menuju ke orbit di sekitar Bumi. Awan itu mendingin dan mengembun menjadi cincin kecil dan padat, yang kemudian membentuk bulan.

Bumi menyebabkan bulan terbit

Setiap hari, meskipun tidak pada saat yang sama, Bulan muncul di Timur dan tenggelam di Barat. Pergerakan ini seperti matahari dan bintang-bintang lainnya.

Tidak ada sisi gelap bulan

Bulan tidak memiliki sisi gelap. Namun, Bulan memiliki sisi jauh yang tidak bisa dilihat dari bumi. Dahulu, efek gravitasi bumi memperlambat rotasi bulan terhadap porosnya. 

Begitu rotasi bulan melambat cukup untuk menyamai periode orbitnya (waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi) efeknya menjadi stabil. Jadi bulan mengelilingi bumi sekali dan berputar pada porosnya sekali, semuanya dalam durasi waktu yang sama.

Gravitasi jauh lebih lemah

Bulan berukuran sekitar 27 persen ukuran Bumi dan jauh lebih kecil. Gravitasi di bulan hanya sekitar 1/6 dari itu di Bumi. Jika kamu menjatuhkan batu ke bulan, batu akan jatuh lebih lambat. Jika kamu menimbang 150 pound di Bumi, kamu akan menimbang 25 pound di bulan.

Bulan purnama

Orbit bulan di sekitar Bumi adalah oval, bukan lingkaran. Jarak antara pusat Bumi dan pusat bulan bervariasi di setiap orbit. Pada perigee, ketika bulan paling dekat dengan Bumi, jaraknya adalah 225.740 mil (363.300 kilometer). Di apogee atau posisi terjauh, jaraknya adalah 251.970 mil (405.500 kilometer).

Ketika bulan purnama naik saat apogee, cakram yang kita lihat bisa 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang.

Tidak bulat

Bulan tidak bulat. Bulan berbentuk seperti telur. Pusat massa bulan bukan di pusat geometris Bulan, namun, pusatnya berada sekitar 2 km dari pusat geometris.

Ada gempa di bulan

Astronaut Apollo menggunakan seismometer selama kunjungan mereka ke bulan dan menemukan Bulan bukanlah tempat yang benar-benar ststis. Gempa bulan kecil, yang berasal beberapa mil (kilometer) di bawah permukaan, diperkirakan disebabkan oleh tarikan gravitasi Bumi. Kadang-kadang getaran kecil muncul di permukaan, dan gas keluar.

Para ilmuwan mengatakan mereka berpikir Bulan mungkin memiliki inti yang panas dan mungkin juga sebagian meleleh, seperti halnya inti Bumi. Tetapi data dari pesawat ruang angkasa Lunar Prospector NASA menunjukkan pada tahun 1999 bahwa inti bulan kecil, mungkin antara 2 persen dan 4 persen massanya. Ini kecil dibandingkan dengan Bumi, di mana inti besi membentuk sekitar 30 persen dari massa planet.

Berdampak terhadap lautan

Pasang surut di Bumi sebagian besar disebabkan oleh bulan (matahari memiliki efek yang lebih kecil). Begini cara kerjanya: Gravitasi Bulan menarik lautan di Bumi. Pasang tinggi sejajar dengan bulan saat Bumi berputar di bawahnya. 

Gelombang pasang lainnya terjadi di sisi berlawanan dari planet ini karena gravitasi menarik Bumi ke arah Bulan lebih daripada menarik air.

Pada bulan purnama dan bulan baru, matahari, Bumi dan bulan berbaris, menghasilkan pasang yang lebih tinggi dari biasanya (disebut pasang pegas, sebagaimana mereka muncul). Ketika bulan berada pada kuartal pertama atau terakhir, bentuk pasang surut yang lebih kecil.

Ilustrasi Bulan Purnama. [Foto: Unsplash]

Orbit 29,5 bulan di sekitar Bumi tidak cukup melingkar. Ketika Bulan paling dekat dengan Bumi (disebut perigee-nya), pasang musim semi bahkan lebih tinggi, dan mereka disebut pasang musim semi perigean.

Semua tarikan ini memiliki efek menarik lainnya: Sebagian energi rotasi bumi dicuri oleh Bulan, menyebabkan planet kita melambat sekitar 1,5 milidetik setiap abad.

Setiap tahun, Bulan mencuri sebagian energi rotasi Bumi, dan menggunakannya untuk mendorong dirinya sendiri sekitar 1,6 inci (4 sentimeter) lebih tinggi di orbitnya.

Para peneliti mengatakan bahwa ketika terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, Bulan berjarak sekitar 14 ribu mil (22.530 kilometer) dari Bumi. Sekarang lebih dari 280 ribu mil, atau 450 ribu kilometer jauhnya. Sementara itu, laju rotasi bumi melambat, yang mengakibatkan hari-hari semakin lama semakin panjang.

LIVESCIENCE | REPUBLIKA

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ini Dia Deretan Karakter Ikonik di Film ‘Spies in Disguise’

Penggemar BTS di Korsel Rela Antre Demi Berburu Merchandise di Malam Natal