in ,

Dibangun Selama 2 Minggu, Intip Sederet Fasilitas Mentereng RS Lapangan Kota Bogor

Meski dibangun dalam waktu singkat, namun fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap

CakapCakap – Cakap People, kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin hari kian bertambah. Kondisi tersebut menjadikan kamar rumah sakit makin kekurangan. Alhasil pemerintah pun membangun rumah sakit darurat guna mengatasi masalah tersebut.

Salah satunya ialah Rumah Sakit Lapangan (RSL) kota Bogor yang telah beroperasi secara resmi pasca diresmikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Wali Kota Bogor, Bima Arya pada Senin 18 Januari 2021 di Jalan Pemuda, Kota Bogor.

Dibangun dalam Waktu Dua Pekan

Didirikan karena rumah sakit sudah penuh. Gambar via sindonews.com

RSL tersebut dibangun dengan waktu yang cukup singkat, yakni hanya dua pekan saja. Pembangunan rumah sakit tak lepas dari dukungan serta anggaran BNPB, mengingat lonjakan kasus positif Covid-19 yang makin menanjak. Sebab di Bogor sendiri okupansi bed rumah sakit telah penuh.

Yeti Hariyati selaku Kepala RSL Kota Bogor menjelaskan jika tempat tersebut akan jadi ruang perawatan bagi pasien Covid-19 rujukan dari rumah sakit atau puskesmas. Rujukan artinya pasien telah melakukan swab test PCR dengan hasil positif Covid-19.

Lebih lanjut Yeti menerangkan jika dalam menentukan gejala pasien pihaknya akan mengandalkan alat bernama Early Warning Score System (EWSS) yang bisa melihat saturasi oksigen, tekanan darah, laju napas, serta tingkat kesadaran. Alhasil dalam satu kali pijakan pihaknya dapat mengklasifikasi pasien masuk ke kategori yang mana.

“Kalau gejala ringan dan atau orang tanpa gejala namun ada komorbid seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya, dirawat di sini,” jelas Yeti dikutip dari Okezone.

Fasilitas yang Tersedia Terbilang Lengkap

Memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Gambar via sindonews.com

Fasilitas RSL Kota Bogor juga sudah cukup lengkap. Di lantai 3, tersedia 28 bed untuk pasien pria, di lantai 2 terdapat 28 bed bagi pasien wanita, untuk lantai 1 tersedia 8 bed di IGD, dan termasuk 2 bed di ruang ICU.

Adapun peralatan yang dimiliki seperti alat swab, alat rontgen, laboratorium, hingga obat-obatan untuk demam, batuk, pengencer dahak, serta obat antivirus.

“Di sini ada 44 perawat, 2 dokter spesialis paru, 2 dokter spesialis penyakit dalam, 2 dokter radiologi, 2 dokter rekam medik, dan 10 dokter umum,” paparnya.

Menurut rencana, tenaga kesehatan akan ditambah. Mengingat adanya target 60 perawat sehingga dapat menangani seluruhnya sesuai dengan jumlah bed yang tersedia. Jumlah perawat saat ini, yakni 44 orang hanya memungkinkan melakukan perawatan pada 30 hingga 40 pasien Covid-19 saja.

Hal tersebut lantaran semua gedung RSL termasuk zona merah. Sedangkan gedung sekitarnya merupakan zona hijau. Di zona merah tersebut juga masih dibagi lagi jadi dua ruang, yakni ruang isolasi red zone serta semi red zone Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Berikut 5 Penerapan Teknologi AI yang Jarang Disadari oleh Manusia, Apa Saja?

Meski Kurang Populer, Tapi 5 Negara Ini Jadi Tempat Teraman Jika Terjadi Perang Dunia III