in ,

COVID-19: Video dari Rumah Sakit Ini Menunjukkan Tim Medis Kewalahan Tangani Pasien yang Kritis di Italia

Rekaman video itu menunjukkan bangsal dengan lebih banyak pasien daripada yang bisa mereka tangani. Staf medis tampak kewalahan.

CakapCakapCakap People! Rekaman video dari sebuah rumah sakit di Bergamo, Lombardy — kota di Italia yang paling parah terkena COVID-19 — menunjukkan para dokter dan perawat berjuang mati-matian untuk mengendalikan wabah tersebut.

Video yang disiarkan pada hari Kamis, 19 Maret 2020 oleh Sky News dari rumah sakit Papa Giovanni XXIII, menunjukkan bangsal kedatangan darurat. Ruangan itu telah diubah menjadi unit perawatan intensif karena ICU reguler sudah penuh.

Hingga Jumat pagi, 20 Maret 2020, sebanyak 4.645 orang dari Bergamo dinyatakan positif mengidap COVID-19, lebih banyak kasus daripada kota-kota lain di Italia, menurut data yang dipublikasikan di surat kabar Corriere Della Sera. Jumlah pasti kematian di Bergamo belum diketahui.

Rekaman video itu menunjukkan bangsal dengan lebih banyak pasien daripada yang bisa mereka tangani. Staf medis tampak kewalahan.

Kepala perawatan darurat rumah sakit, Dr. Roberto Cosentini, mengatakan kepada Sky News: “Ini adalah pneumonia yang sangat parah, dan itu adalah ketegangan besar untuk setiap sistem kesehatan, karena kami kedatangan 50 hingga 60 pasien setiap hari yang datang ke unit gawat darurat dengan pneumonia, dan kebanyakan dari mereka sangat parah sehingga mereka membutuhkan volume oksigen yang sangat tinggi.”

Dia menambahkan: “Jadi kami harus menata kembali ruang gawat darurat dan rumah sakit kami — tiga tingkat perawatan intensif.”

Gambar dari cuplikan video di dalam rumah sakit di Bergamo, Italia, yang disiarkan oleh Sky News pada hari Kamis, 19 Maret 2020. [ Sky News]

Sebagian besar layanan publik kota berada dalam krisis.

Pada Rabu malam, 18 Maret 2020, sebanyak 15 truk militer Italia terlihat mengangkut sekitar 60 mayat di seluruh kota ke lokasi kremasi di 12 kota Italia Utara lainnya setelah walikota Bergamo meminta bantuan.

Beberapa kamar mayat dan satu-satunya krematorium Bergamo, yang dapat mengkremasi 25 orang sehari, kewalahan.

Dilarang untuk mengadakan kebaktian, gereja telah digunakan untuk menyimpan peti mati. Gimnasium di Rumah Sakit Ponte San Pietro juga diubah menjadi kamar mayat sementara.

Warga telah diisolasi di rumah mereka sejak 8 Maret, ketika pemerintah mengkarantina jutaan orang di wilayah Lombardy, termasuk di dalamnya adalah kota Bergamo.

Pada hari Kamis, Stefano Fagiuoli, kepala departemen kedokteran rumah sakit, lewat Facebook, ia mengajak orang-orang melakukan donasi untuk membantu rumah sakit di GoFundMe.

Di tengah berita buruk, ada kabar yang menggembirakan; seorang bayi berusia 22 hari yang dinyatakan positif COVID, yang dirawat di rumah sakit, telah pulih dan diizinkan pulang, menurut Il Messagero.

Cakap People! Untuk kamu yang ingin menyaksikan video di rumah sakit Italia tersebut, kamu bisa klik di sini.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Vaksin COVID-19 Pertama Bakal Diuji Coba pada Manusia Mulai April 2020

Manfaat Minyak Jojoba bagi Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat!