in ,

COVID-19: Ratusan Masjid di Seluruh Inggris Telah Ditutup

Menyusul meluasnya pandemi COVID-19, Dewan Muslim Inggris mengatakan bahwa lebih dari 375 masjid di seluruh Inggris telah ditutup.

CakapCakapCakap People! Pandemi COVID-19 menjadi perhatian serius seluruh warga dunia. Social distancing (jaga jarak sosial) terus disuarakan — dianggap sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus yang sudah mencapai ke 188 negara ini semakin meluas. Sejumlah area publik dan pertemuan massal ditutup, tak terkecuali gereja dan masjid.

Seperti yang terjadi di Inggris, salah satu negara di Eropa yang juga cukup parah dengan COVID-19. Dewan Muslim Inggris mengatakan bahwa lebih dari 375 masjid di seluruh Inggris telah ditutup. Masjid menangguhkan jemaah, termasuk shalat Jumat menyusul pandemi COVID-19 yang semakin meluas.

Birmingham Central Mosque, Inggris. [Foto: Anadolu Agency]

Kabar tersebut muncul ketika dokumen pemerintah mengungkapkan bahwa social distancing (jarak sosial) kemungkinan diterapkan di Inggris hingga musim gugur. 

Dewan Muslim Inggris mengatakan, selain masjid, pusat komunitas dan fasilitas sholat menangguhkan kegiatan jamaah, termasuk sholat berjamaah, acara, dan pernikahan.

Penangguhan tersebut mencakup beberapa masjid terbesar di Inggris, termasuk Masjid London Timur yang memiliki kapasitas 7.000 orang dan Masjid Pusat London dengan kapasitas 5.000 orang. 

Dewan awalnya membuat imbauan untuk menunda kegiatan jemaah masjid pada Senin setelah mendapatkan saran ahli dari British Islamic Medical Association and the British Board of Scholars and Islam.

Sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris Harun Khan mengatakan, bahwa yang terpenting kini adalah menjaga semua komunitas. Dia juga meyakinkan banyak masjid dan fasilitas sholat agar menaati saran ini dalam mencoba yang terbaik untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.

“Kerumunan di masjid menarik orang tua, rentan, dan mereka yang berisiko tinggi. Dengan meningkatnya tingkat penularan dan jumlah kematian, demi keselamatan keluarga kita, komunitas dan masyarakat, kita tidak mampu mengambil risiko apa pun,” kata Harun dikutip Anadolu Agency, Minggu, 22 Maret 2020.

“Kita semua memiliki kewajiban Islam dan publik untuk melindungi satu sama lain dari bahaya, dan saya berharap masjid-masjid yang tersisa, pusat-pusat Islam, dan fasilitas doa di seluruh Inggris mengambil langkah luar biasa ini dalam masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan menangguhkan semua kegiatan jamaah,” ujarnya menambahkan.

Foto: Elite Readers

Berkenaan dengan Inggris secara keseluruhan, dokumen pemerintah yang diterbitkan pada Jumat mengatakan bahwa jarak sosial atau social distancing kemungkinan harus dilaksanakan sampai musim gugur untuk mengendalikan wabah. 

Dokumen-dokumen tersebut mengatakan Inggris akan melakukan penggantian antara periode tindakan social distancing (jarak sosial) yang semakin ketat dan bahwa semua ini harus ada setidaknya selama satu tahun.

Inggris telah memiliki kasus terkonfirmasi sebanyak 5.018 dan 233 orang meninggal hingga Minggu, 22 Maret 2020, pukul 09.05 WIB, menurut data yang dikumpulkan oleh Worldometers.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Anak Muda Tidak Kebal Terhadap COVID-19

COVID-19: Ada 28 Orang Berstatus PDP di Sulawesi Selatan, Enam Dipulangkan