in ,

Warung Sate di Indonesia Masih Pakai Arang, Mengapa?

CakapCakap – Indonesia memiliki aneka kekayaan kuliner. Dari Sabang sampai Merauke seolah menu kuliner sangatlah bervariasi. Salah satu menu asal Indonesia yang sangat populer adalah sate. Apa Cakap People juga menyukai menu yang satu ini? Sate biasanya terbuat dari bahan utama berupa daging. Ada yang menggunakan daging ayam, kambing, kelinci hingga daging sapi.

Banyaknya penjual sate di negara ini membuat proses pembuatannya juga tak sama. Ternyata ada penjual sate yang membakar sate menggunakan media arang namun, terdapat pula cara modern dengan pakai bantuan dari kompor gas. Pasti tiap-tiap alat panggang tersebut mempunyai keuntungan dan kekurangan masing-masing. Meliputi biaya, tingkat kenyamanan konsumen hingga rasa dari sate itu sendiri.

Sate dibakar menggunakan media arang via Josstoday.com

Tetapi hingga kini belum terdapat penelitian yang menunjukkan hasil bagaimana cara panggang sate yang sehat. Antara pakai cara tradisional, yakni memakai arang atau menggunakan bantuan gas. Namun mayoritas warung sate di Indonesia bertahan dengan menggunakan arang. Tetapi, penggunaan arang ini bukan semata-mata demi alasan kesehatan. Melainkan lebih mengarah pada rasa akhir yang diperoleh.

Menurut penuturan pewaris Sate Maranggi Sari Asih, di Puncak, Cianjur pada Kompas menyebutkan jika ia senantiasa memegang teguh prinsip pembakaran sate menggunakan arang. Sebab itu merupakan wasiat dari para leluhur yang harus senantiasa ia jaga. Eman juga menjelaskan apabila kayu untuk arang akan lebih baik bila berasal dari kayu mahoni serta kayu sengon. Namun sayangnya jenis kayu tersebut kini sudah langka ditemui.

Rasa sate yang dibakar pakai arang pun akan jauh berbeda dengan penggunaan gas. Aroma sate ketika dibakar menggunakan arang akan keluar. Sebenarnya membakar menggunakan arang memiliki kelebihan tersendiri. Berupa api yang dihasilkan terbilang kecil tetapi stabil. Sehingga aroma masakan jadi menyebar ke mana-mana. Alhasil daging pun dapat matang dengan sempurna.

Bakar sate pakai alat modern via Diahdidi.com

Eman pun bercerita, jika ia sempat mengganti teknik membakar sate menggunakan kompor serta alat masak yang jauh lebih modern. Tetapi hasil akhirnya malah berbeda. Api kecil dari kompor tersebut membuat rasa sate tak matang. Tetapi jika api yang digunakan besar maka membuat sate jadi gosong dan dagingnya mengeras.

Tampaknya proses membakar sate menggunakan arang ini sama dengan teknik slow cooking Cakap People. Di mana teknik ini merupakan cara memasak guna menghasilkan daging agar empuk. Jadi, setuju bukan jika membakar sate pakai arang menimbulkan rasa yang jauh lebih nikmat?

Sejarah Masuknya Islam di Tanah Makassar Melalui Kacamata Budaya!

Kenapa Feses jadi Berwarna Merah Pasca Makan Buah Naga? Ini Penjelasannya!