in ,

Stroke Bisa Jadi Penyebab Kecacatan dan Kematian; Inilah 5 Cara Mencegahnya

Stroke otak biasanya dimulai dengan rasa lemas atau mati rasa yang tiba-tiba pada satu sisi tubuh diikuti dengan kesulitan dalam melihat, berbicara atau kehilangan koordinasi dalam tubuh.

CakapCakapCakap People! Stroke otak adalah suatu kondisi yang mempengaruhi otak dan merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di banyak negara.

Stroke otak biasanya dimulai dengan rasa lemas atau mati rasa yang tiba-tiba pada satu sisi tubuh diikuti dengan kesulitan dalam melihat, berbicara atau kehilangan koordinasi dalam tubuh.

“Stroke dapat terjadi baik karena suplai darah ke otak yang terbatas atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan kematian sel-sel otak. Untuk mencegah stroke, pilihan gaya hidup sehat bisa sangat membantu,” kata Dr Jeyaraj Pandian, Wakil Presiden Indian Stroke Association (ISA) Jeyaraj Pandian, seperti dikutip Indian Express.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Berikut adalah 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke, seperti yang disarankan oleh para ahli:

1. Mengobati hipertensi

Faktor risiko strok nomor satu adalah hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkannya menyempit, bocor atau pecah. Pemantauan dan pengelolaan tekanan darah tinggi secara teratur diperlukan untuk mencegah strok otak.

2. Kelola diabetes

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan gumpalan, sehingga meningkatkan kemungkinan stroke. Oleh karena itu, memastikan kadar gula darah yang optimal merupakan aspek penting untuk mencegah stroke bagi mereka yang menderita diabetes.

3. Makan yang sehat

Memastikan diet sehat yang kaya akan buah-buahan dan sayuran segar adalah praktik yang sangat efektif untuk mencegah strok. Diet seimbang dengan makanan yang rendah sodium, lemak jenuh dan lemak trans, serta tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang keduanya diketahui meningkatkan risiko strok.

4. Sering berolahraga

Tetap aktif secara fisik dan berolahraga secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, olahraga teratur dapat membantu seseorang menurunkan berat badan, mengatur tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol, sehingga mengurangi kemungkinan terkena stroke.

5. Berhenti merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko stroke karena mengentalkan darah dan menyebabkan risiko penggumpalan darah yang lebih tinggi. Dengan demikian, berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Mengidentifikasi Stroke

Jika terjadi stroke, ingatlah akronim FAST untuk mengenali gejalanya agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat pada waktu yang tepat:

F: Facial drooping
A: Arm weakness
S: Speech difficulty and
T: Time (to call for medical assistance)

“Waktu sangat penting karena seseorang perlu bertindak dalam periode emas 4,5 jam sejak timbulnya gejala dan mencapai pusat siap stroke dengan CT scan dan dokter/ahli saraf. Perawatan yang diterima dalam periode emas dapat membantu menghindari kehilangan nyawa dan kecacatan, ”katanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Amankah Vaksin COVID-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun? Ini Penjelasan Para Ahli!

Singapura Laporkan 3.496 Kasus COVID-19 Baru; Pertumbuhan Infeksi Mingguan Meningkat